CITE SOLEIL, sp-globalindo.co.id – Kekerasan di Haiti menewaskan 184 orang akhir pekan lalu. Pada Senin (1 September 2024), pemerintah mengecam kejadian tersebut sebagai tindakan kekejaman yang tidak dapat ditoleransi.
Komite organisasi sipil untuk Perdamaian dan Pembangunan (CPD) mengatakan konflik di ibu kota Port-au-Prince dipicu oleh seorang pemimpin geng yang percaya bahwa penyakit putranya disebabkan oleh sihir jahat.
βDia memutuskan untuk menghukum secara brutal semua orang tua dan praktisi voodoo yang, dalam pikirannya, dapat memberikan dampak buruk pada seorang anak,β kata kelompok yang berbasis di Haiti tersebut seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Baca juga: Geng di Haiti tewaskan 110 orang, semuanya korban lansia
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan 127 dari 184 korban tewas adalah lansia dan perempuan.
Kantor Perdana Menteri Alix Didier Fils-Ame menyebut kerusuhan di Haiti sebagai serangan langsung terhadap kemanusiaan.
KPD dan PBB menyebut pembunuhan itu terjadi di wilayah pesisir barat ibu kota, Kota Soleil.
Voodoo dibawa ke Haiti oleh budak Afrika dan sekarang menjadi bagian integral dari budaya negara tersebut.
Praktik voodoo dilarang selama masa kolonial Perancis dan tidak diakui sebagai agama resmi oleh pemerintah Haiti hingga tahun 2003.
Baca juga: Serangan Geng Bersenjata di Haiti, 10.000 Warga Terpaksa Mengungsi Jika Terpilih, Trump Bersumpah Deportasi Pengungsi Haiti dari Ohio
Haiti telah mengalami ketidakstabilan selama beberapa dekade, yang diperburuk oleh serangan terkoordinasi oleh angkatan bersenjata di ibu kota pada bulan Februari untuk menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
Sungai Gangga kini menguasai 80 persen ibu kota. Meskipun ada dukungan dari kepolisian pimpinan Kenya yang didukung oleh Amerika Serikat dan PBB, kekerasan terus meningkat.
Lebih dari 700.000 orang telah mengungsi di Haiti β setengah dari mereka adalah anak-anak β dan 5.000 lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak pembantaian akhir pekan lalu, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Jumlah korban tewas di Haiti akibat kerusuhan terbaru diperkirakan mencapai hampir 5.000 orang pada tahun ini, menurut data PBB.
Baca selengkapnya: Geng mengambil alih ibu kota Haiti, penduduk terpaksa mengungsi Dengarkan berita terbaru dan berita langsung kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.