SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Belajar dari Kecelakaan BMW di Tangerang, Ingat Batas Kecepatan Jalan

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Baru-baru ini terjadi kecelakaan yang melibatkan sedan BMW dan truk Suzuki Carry di jalan Serpong-Balaraja sepanjang 15 km arah Balaraja, Sampora, Sisauk, Kawasan Tangerang.

Video ini viral dan diunggah ke beberapa media sosial, salah satunya akun Instagram @ciputat24jam.id. Gambar menunjukkan BMW seri ketiga berwarna gelap dengan kerusakan parah.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (12/1/2024) pukul 09.40 WIB. Bermula saat pengemudi mobil BMW berinisial (DRM) melaju dengan kecepatan tinggi di jalur ketiga atau kanan dari Serpong hingga Balaraja.

Baca juga: Transmisi CVT Cocok untuk Pengendara Agresif?

Saat melaju dengan kecepatan tinggi, pengemudi BMW kehilangan kendali dan menabrak mobil van Suzuki Carry.

“Mobil yang dikendarai FB berpenumpang AS itu melaju di jalur kedua atau tengah hingga meledak dan berbelok di jalan raya,” Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) Gakkum Ipda Marullo dikutip sp-globalindo.co.id. Minggu (12 Januari 2024).

 

Menurut Sonia Susmana, pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kejadian ini menunjukkan rendahnya kesadaran pengemudi terhadap aturan dan perilaku berkendara di jalan tol.

“Jalan tol bukan tempat untuk berkendara ugal-ugalan, apalagi mengendarai mobil seperti di trek balap. Tindakan seperti itu sangat berbahaya bagi Anda dan pengguna jalan lainnya,” kata Sony kepada sp-globalindo.co.id, Minggu (12/1/2024).

Sony menjelaskan, berkendara dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan batas kecepatan atau kondisi jalan sangatlah berbahaya.

Keadaan semakin parah bila terjadi secara berkelompok, dimana pengemudi cenderung kehilangan rasa aman dan lebih banyak dipengaruhi oleh tekanan kelompok.

Baca juga: Transmisi CVT Cocok untuk Pengendara Agresif?

“Seringkali pengemudi secara berkelompok ingin memamerkan keterampilan atau kemampuannya dalam mengemudi. Padahal, ini contoh perilaku tidak bertanggung jawab,” kata Sony.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap jalan tol, termasuk pengenalan perangkat seperti kamera Electronic Ticketing (ETLE) untuk mendeteksi pelanggaran kecepatan dan praktik berbahaya lainnya.

“Kejadian seperti ini harusnya menjadi edukasi. Tidak hanya pengemudi yang harus waspada, pengelola jalan tol juga harus melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya kejadian seperti itu,” kata Sony.

Kecelakaan tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan harta benda, tetapi juga kemacetan parah di Tol Serbaraj. Sejak berita ini diturunkan, polisi terus melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian tersebut.

  Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *