JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pilihan mobil memang banyak, namun penjualan tetap penting. Pasalnya, konsumen Indonesia masih belum teredukasi mengenai teknologi mobil.
Manajer Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pengguna mobil hybrid di Indonesia masih punya banyak pilihan. Pasalnya, pasar mobil hybrid di Indonesia baru berusia dua tahun.
Baca Juga: Spesifikasi Toyota Crown HEV Bakal Dilihat di GJAW 2024
“Saya kira potensinya masih sangat besar. Masih banyak pembeli yang belum mengganti mobilnya. Mungkin yang beberapa tahun lalu membeli mobil, mungkin masih belum mengganti mobilnya. Jadi, ‘Permintaan dan peminatnya masih ada,’ kata Anton kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
“Sekarang income mix kita baru sekitar 7 persen. Kalau lihat di negara lain, di negara maju bisa mencapai 20 persen sampai 30 persen, bahkan 40 persen. Jadi, sepertinya potensinya ada,” tuturnya. . anton.
Anton menambahkan peralihan konsumen dari mobil konvensional ke mobil hybrid juga sulit dilakukan. Sebab hybrid tidak perlu banyak ubahan dari segi mesin.
Baca juga: Toyota siapkan 50 kendaraan untuk uji bioetanol,
Menurut Anton, pasar kendaraan hybrid saat ini berdampak pada semua sektor. Pemuda ke kelas, kota besar dan kota kedua atau kota kecil.
“Karena masyarakat butuh waktu untuk memahami atau memahami apa itu produk (hybrid), apa bedanya, apa ilmunya. Jadi kita harus dari dua tahun terakhir, khususnya tahun ini dan tahun depan, juga terus melanjutkan. mendidik tentang teknologi yang akan kita gunakan”, Anton.
. . Sekarang bagaimana kita bisa mendidik kembali masyarakat kelas bawah”, Anton. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com / channel/ 0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D .Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.