Jakarta, sp-globalindo.co.id – Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Rinawati mengatakan, suami aktris Sandra Dewey, Harvey Moise, membayar sumbangan Rp 15 miliar dalam satu bulan.
Baca Juga : SP NEWS GLOBAL MotoGP Indonesia 2024: Misi Revans Martin di Mandalika, Tetap Tak Setuju Enea
Uang tersebut digunakan untuk mengupgrade Intensive Care Unit (ICU) RSCM yang tidak mampu menampung akibat membludaknya jumlah pasien di masa pandemi Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan Reena saat Harvey dihadirkan sebagai saksi yang meringankan (dakwaan kesalahan) sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi tata niaga makanan kaleng PT Timah Tbk.
Dalam persidangan, Hakim Ketua Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Eko Arianto, memeriksa aliran dana dari Harvey.
Baca Juga: Istilah Pencucian Uang ‘Commingling’ Muncul di Sidang Korupsi Timah Harvey Moyes, Apa Maksudnya?
“Tadi dikatakan ada 15 miliar rubel yang ditransfer ke rekening saksi. Apakah ditransfer dalam satu transfer atau beberapa kali?” tanya Hakim Eko di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Menurut Rina, Harvey mengirimkan uang untuk beberapa transaksi dengan jumlah berbeda seperti Rp 500 juta dan Rp 700 juta.
Setelah ditagih, Harvey mentransfer sekitar Rp 15 miliar ke rekening Rina dalam waktu sebulan, yang kemudian digunakan untuk memperbarui ruang ICU.
“Begitu, seingat saksi, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan 15 miliar?” tanya hakim.
– Satu bulan,- jawab Rina.
Baca Juga : Jelang Deadline Transfer NBA: Lakers, Raptors, dan Warriors Lakukan Langkah Besar
Baca Juga: Harvey Moyes Akui Kumpulkan $1,5 Juta dari Bos Smelter Tapi Tak Mau Laporkan
Namun, Rina mengaku saat itu tidak ada bukti adanya transfer uang.
Harvey juga mentransfer miliaran ke rekeningnya karena tidak ada yang mau mengambilnya karena khawatir dengan pemotongan pajak.
Uang tersebut nantinya digunakan untuk menambah kapasitas ICU RSCM, termasuk penambahan 50 tempat tidur pasien.
Dalam persidangan, Rina mengaku tidak mengetahui Harvey bekerja di sektor pertambangan.
– Saya tidak tahu pak, saya juga tidak punya waktu, kenapa bertanya kepada saya – katanya.
Kabarnya, dalam kasus korupsi ini, pemerintah mengalami kerugian finansial hingga 300 triliun GEL.