SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

NEWS INDONESIA Gambaran Peta “Timur Tengah Baru” Usulan Israel yang Kontroversial

Penulis: Alaa Ragaie/BBC Arab News

TEL AVIV, sp-globalindo.co.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan istilah “Timur Tengah baru” baru-baru ini.

Pada konferensi internasional, Netanyahu menunjukkan dua peta Israel dan sekitarnya. Di peta tidak ada nama atau wilayah Palestina sama sekali.

Upaya Israel untuk mengubah rezim regional dan menyusun ulang peta politik bukanlah hal baru.

Baca juga: Komentar Perdana Menteri Netanyahu di Tahun Pertama Perang Gaza

Namun, situasi regional yang tegang dan eskalasi konflik pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan respons terhadap serangan Israel di Gaza dalam 12 bulan terakhir telah meyakinkan banyak warga Israel bahwa tujuan tersebut kini lebih mudah untuk dicapai. Peta kompleks Israel

Dalam pidatonya baru-baru ini di Majelis Umum PBB, Netanyahu memaparkan peta pertama, yang mencakup zona hijau bagi negara-negara yang memiliki perjanjian damai dengan Israel atau sedang bernegosiasi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Peta bernama “Hadiah” mencakup negara-negara termasuk Mesir, Sudan, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Yordania.

Sedangkan peta kedua menunjukkan wilayah berwarna hitam. Netanyahu menyebut daerah itu “terkutuk”.

Peta tersebut mencakup Iran dan sekutunya di kawasan: Suriah, Irak dan Yaman, serta Lebanon.

Dalam pidatonya baru-baru ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan terhadap apa yang disebutnya kebencian terhadap Israel.

Baca Juga: Perdana Menteri Netanyahu Tegaskan Israel Akan Membalas Serangan Rudal Iran

Erdogan berkata: “Mereka (Israel) menginginkan tanah air kami di antara sungai Tigris dan Efrat. Dan dia dengan jelas mengatakan melalui peta bahwa mereka telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan puas dengan Gaza”.

Yezid Sayigh, peneliti senior di Carnegie Middle East Institute, meragukan ambisi pemerintah Netanyahu mencerminkan agenda atau niat sebenarnya.

Sayigh meramalkan bahwa “Timur Tengah baru” Netanyahu sekarang adalah mengizinkan Israel menjajah sisa wilayah Palestina.

Hal ini terlihat dari upaya Israel yang “tidak tahu malu” dalam memperluas proyek permukimannya, khususnya di Tepi Barat.

Selain itu, Israel secara terbuka menyatakan niatnya untuk meningkatkan jumlah permukiman, meskipun mendapat kritik dari negara-negara Arab dan komunitas internasional.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *