sp-globalindo.co.id – Infeksi saluran pernafasan human metapneumovirus (HMPV) meningkat di berbagai wilayah China sejak Desember lalu, terutama di provinsi utara.
Badan Pengendalian Penyakit Menular Tiongkok (CDC) mengatakan infeksi HMPV terutama menyerang anak-anak di bawah 14 tahun, The Star melaporkan.
Wabah HMPV di Tiongkok menunjukkan gejala yang mirip dengan flu biasa dan Covid-19, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi.
Baca Juga: Kemenkes Pastikan Kasus Influenza A dan HMPV Tidak Ditemukan di Indonesia
Kasus yang parah dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia, terutama pada bayi, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Sampai saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus HMPV yang tersedia.
Hal ini kemudian menarik perhatian dunia, termasuk Indonesia.
Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan HMPV belum terdeteksi di Indonesia.
Jadi apa itu HMPV? Artikel selanjutnya akan membahas tentang virus ini.
Baca Juga: 6 Penyebab Demam pada Anak, Infeksi Virus dan Efek Vaksin Apa itu HMPV?
Mengutip Cleveland Clinic, HMPV merupakan virus yang sering menimbulkan gejala mirip pilek.
Virus ini sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, namun terkadang juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, eksaserbasi asma, atau memburuknya penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Infeksi HMPV lebih sering terjadi pada musim dingin dan awal musim semi.
HMPV dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan atas dan bawah pada orang-orang dari segala usia, terutama anak-anak, orang lanjut usia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Mengutip Departemen Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Amerika Serikat, HMPV telah terjadi sejak tahun 2001.
Virus ini termasuk dalam famili Pneumoviridae, bersama dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV). Bagaimana HMPV menyebar?
Infeksi HMPV kemungkinan besar ditularkan dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui: sekret melalui batuk dan bersin. Kontak langsung yang dekat, seperti menyentuh atau berjabat tangan, menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus, kemudian menyentuh tangan. mulut, hidung atau mata
Baca juga: 7 Penyebab Radang Otak, Infeksi Virus, dan Masalah Sistem Kekebalan Tubuh