sp-globalindo.co.id – Kekalahan Indonesia dari Jepang untuk terus lolos ke Piala Dunia FIFA 2026 tidak bisa dilihat hanya dari sudut pandang negatif. Performa Garuda pun menunjukkan sisi positifnya dalam kekalahan 0-4 tersebut.
Laga Indonesia vs Jepang berakhir dengan kekalahan 0-4 bagi Garuda, melalui gol Justin Hubner (35′), Takumi Minamino (40′), Hidematsu Morita (49′) dan Yukinari Sugawara (69′).
Indonesia punya peluang di laga tersebut dan Garuda nyaris mencetak gol pembuka dari peluang Ragnar Oratmangoen.
Para pemain Merah Putih juga kerap tidak tergesa-gesa dalam melakukan transisi, berani menangkap bola, dan mengajak para pemain Samurai Biru bermain.
Baca Juga: Hasil Indonesia vs Jepang 0-4: Garuda Belajar dari Pemain No.1 Asia
Hal-hal tersebut menjadi catatan positif bagi pengamat sepak bola kawakan Wesley Hutagalung.
Wesley mengatakan kepada sp-globalindo.co.id usai pertandingan: “Senang melihat gaya permainan Indonesia yang berani.”
“Gaya permainan kami berani dan kami ingin beradaptasi dengan permainan tim yang sudah tujuh kali lolos ke Piala Dunia dan empat kali juara Asia.”
“Kami datang dengan percaya diri, ini adalah pendanaan yang belum pernah kami terima sebelumnya.”
Menurut mantan pemimpin redaksi tabloid BOLA itu, bermain dengan percaya diri dan keberanian melawan lawan yang levelnya jauh di atas Merah Putih merupakan aset besar untuk masa depan.
“Jepang sudah tujuh kali berturut-turut mengikuti Piala Dunia sejak 1998 dan sering kali mencapai babak 16 besar saat kita masih bermimpi,” kata pria yang juga menjadi komentator pertandingan pemegang hak siar TV tersebut.
Antusiasme dan pujian untuk timnas (bagi mereka), harapan itu harus dibarengi dengan gagasan realistis bahwa kita bukan lawan yang setara dengan Jepang.
Baca Juga: Tekad Jay Eades Usai Kekalahan dan Kesalahan Saat Melawan Jepang
Wesley kemudian menegaskan, para pemain telah menunjukkan kemampuan dan modal untuk melayani wakil terbaik di Asia, apapun kesalahan dan hasil akhir pertandingan.
Jadi sisi positifnya adalah soal keberanian dan kepercayaan diri, lanjutnya.
“Para pemain turun ke lapangan dengan kepala tegak, apa pun hasil pertandingannya. Hal ini menunjukkan bahwa kami memiliki kemampuan dan modal untuk melayani perwakilan terbaik di Asia.”
“Kami mempersulit lawan, meski kami harus banyak belajar dalam bertahan, terutama tidak membuat kesalahan di lini pertahanan kami sendiri, karena tim sekelas lawan pasti akan memanfaatkan sedikit kesalahan.”
Terakhir, Wesley juga mengenang kurangnya persahabatan sejak pertemuan tim Nasional dan putaran kedua, mencoba pemain baru di tim.
“Tim kami bisa disebut tim baru,” imbuhnya.
Namun Jepang yang memiliki basis sepak bola kuat tidak memerlukan pertemuan panjang dan para pemainnya sudah memahami gaya bermain dan kepribadian masing-masing. Dengarkan berita dan update terkini langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda sp-globalindo.co.id Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.