JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Presiden Prabowo Subianto bercanda dengan Wakil Menteri Fahri Hamzah tentang program 3 juta rumah saat peresmian perayaan dan resepsi HUT ke-112 Muhammadiyah di Kupang Timur. Nusa Tenggara (NTT); Rabu (4/12/2024).
Prabowo menyebut Fahri Hamzah hanya bisa tersenyum usai menggarap proyek 3 juta rumah tersebut. Namun kalau belum paham, tanya Fahri Hamzah masih tanpa senyum.
Baca: Prabowo Minta Menteri Percepat Perjalanan ke Luar Negeri untuk Hemat Anggaran
Saat itu, Prabowo menyerukan langkah-langkah untuk menghemat anggaran dan memangkas biaya-biaya penting.
“Makanya saya tanya kepada gubernur-gubernur terpilih, wakil-wakil terpilih; kita tahu, kita tidak perlu banyak-banyak diskusi penting untuk kepentingan yang mendesak, mengurangi kritik yang ketat, efisien, tidak kritis, dan mengkritik kepentingan rakyat. Kita tahu kesulitannya rakyat,” kata Prabowo, Rabu, dikutip dari tayangan YouTube Kantor Presiden.
Kepala Negara mengaku menyadari segala permasalahan yang ada di Indonesia, mulai dari minimnya data hingga peraturan perundang-undangan yang bertentangan.
Prabowo meminta jajarannya mencari solusi secepatnya, tanpa perlu melakukan negosiasi tanpa langkah konkrit.
Baca Juga: Prabowo Tuan Rumah 50 Pengusaha AS, Janji Tarik Investor
Ia kemudian menyinggung proyek 3 juta rumah yang telah ia mulai dan merasakan banyak kesulitan dalam mendapatkan rumah sendiri.
“Solusinya apa? Saya mewakili Menteri Perumahan Rakyat, Wakil Menteri (Fahri Hamzah). Masyarakat miskin, generasi muda, generasi muda, butuh rumah yang terjangkau,” ujarnya.
Berapa rumah, apa jenisnya, dibutuhkan segera, kata Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Kaget Banyak Kader dan Alumni Muhammadiyah di Kabinetnya, Termasuk Budiman Sudjatmiko
Saat itulah candaan Prabowo keluar. Ia meminta Fahri Hamzah tidak tersenyum hingga rencana itu terlaksana.
“Setelah membangun minimal 3 juta rumah, Pak Fahri Hamzah bisa tersenyum. Saya tidak tersenyum lagi,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo mengungkapkan banyak biaya anggaran yang bisa dihemat.
Hal ini terungkap setelah Menteri Keuangan (MENQ) Shri Mulyani meminta Indrawati dan wakil menterinya melakukan penelitian.
Baca: Gerindra Sebut Tindakan Miftha Tak Sesuai Ajaran Prabowo
Namun, dia enggan membeberkan item anggaran apa saja yang bisa dihemat agar para menterinya tidak cepat mendapat gratifikasi.
Yang pasti, kalau kita bisa melakukan itu, maka target pertumbuhan ekonomi delapan persen tidak mungkin tercapai, tambahnya.
“Kalau kebocoran kita menghemat uang, pemerintahnya tegas, kalau bersih dan efisien (mencakup pertumbuhan 8 persen), saya yakin. Tapi perlu jiwa yang besar, saudara yang berjiwa besar, para administrator gubernur untuk bekerja di kota pengayom,” kata Prabowo. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstall.