SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Pria Australia Ditangkap Rusia Saat Perang Bela Ukraina

CANBERRA, sp-globalindo.co.id – Seorang pria Australia ditangkap pasukan Rusia saat perang di Ukraina.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan pada Selasa (24/12/2024) bahwa pihaknya sedang berusaha memanggil kembali pria tersebut.

Pada Minggu (22/12/2024), video seorang pria berbahasa Rusia yang menampar wajahnya dengan tangan menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Korea Siapkan Pasukan, Drone untuk Membantu Rusia di Ukraina Utara

Pria tersebut mengatakan bahwa dia adalah seorang guru biologi bernama Oscar Jenkins, dan dia bergabung dengan angkatan bersenjata karena ingin membantu Ukraina.

Media Australia kemudian mengkonfirmasi identitas pria tersebut.

Albans mengatakan kepada wartawan bahwa kantornya telah mengirimkan perwakilan untuk bertemu dengan para pejabat Rusia.

Menurut kantor berita AFP, Kedutaan Besar Australia di Moskow juga mengeluarkan pernyataan untuk mencapai kesepakatan positif.

Sumber diplomatik mengatakan kepada ABC, lembaga penyiaran nasional Australia, bahwa pemerintah yakin video tersebut asli dan sedang berupaya untuk menentukan kapan video tersebut direkam.

Menteri luar negeri eksekutif Australia, Mark Dreyfuss, meminta pemerintah Rusia untuk “sepenuhnya mematuhi kewajiban hukum kemanusiaan internasional, termasuk yang berkaitan dengan tawanan perang”.

Baca juga: Putin bersumpah akan terus menghancurkan Ukraina pasca serangan drone Kazan Zelenskyi akan terus menyerang fasilitas militer Rusia di Ukraina dengan drone dan rudal

Prioritas pertama adalah mengetahui keberadaan dan kondisi Tuan Jenkins, kata Dreyfuss.

Ia menambahkan bahwa Departemen Luar Negeri Australia mendukung keluarga Jenkins dan mendesak warga Australia untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina.

Kateryna Argirou, warga negara Ukraina yang mengepalai Federasi Organisasi Ukraina di Australia, terharu saat melihat video Jenkins.

“Saya terkejut dan terkesan ketika saya mendengar dia berbicara bahasa Ukraina,” katanya kepada Sydney Morning Herald.

“Dia melakukan upaya nyata untuk mempelajari bahasa tersebut. Dia tidak takut membantu Ukraina dengan apa yang ingin dia lakukan. Kami harus membawanya pulang. Dia adalah teman kami.”

Baca juga: Drone Ukraina Berada 1000 Km dari Rusia dan Rusak di Kazan. Dengarkan berita terkini dan favorit kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *