KYIV, sp-globalindo.co.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (25 Desember 2024) mengutuk serangan Rusia pada Natal sebagai tindakan yang tidak adil.
Pada hari itu, militer Moskow meluncurkan lebih dari 170 roket dan drone, mematikan aliran listrik di beberapa daerah dan menewaskan satu pekerja.
Warga Ukraina dikejutkan oleh peringatan cuaca pada pukul 5.30 pagi waktu setempat, menyusul laporan Angkatan Udara bahwa Rusia telah menembakkan rudal Kalibr dari Laut Hitam.
Baca juga: Rusia Gencarkan Serangan ke Ukraina di Hari Natal, Roket Berterbangan
“Putin sengaja memilih Natal untuk diserang. Apa yang salah? Lebih dari 70 bom, termasuk roket, dan lebih dari 100 serangan pesawat tak berawak. Sasarannya adalah kekuatan kita,” kata Zelenskiy, menurut AFP.
Ini adalah pemadaman listrik besar-besaran yang ke-13 di Ukraina pada tahun ini, dan yang terakhir untuk keperluan pembangkit listrik pada musim dingin ini.
“Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan mereka tidak akan menghancurkan Natal,” lanjut Zelensky.
Baca juga: Kisah Kolesnikov, dari Patriot Ukraina hingga Mata-mata Rusia Pesan Natal Paus Fransiskus: Letakkan senjata, perdamaian di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan
Sementara itu, Rusia mengumumkan lima orang tewas dalam serangan Ukraina dan serangan drone di wilayah perbatasan seperti Kursk dan Ossetia Utara di Kaukasus.
Ukraina mengatakan angkatan udaranya mampu menembak jatuh 58 dari 79 rudal yang ditembakkan Rusia.
Namun, mereka tidak bisa membawa dua rudal KN-23 buatan Rusia milik Korea Utara.
Baca juga: Ukraina: Taktik Pertama Tentara Korea Utara, Tak Ada Intervensi Besar di Rusia. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.