sp-globalindo.co.id – Perusahaan cloud computing Amerika, Amazon Web Services (AWS) tidak hanya menawarkan solusi untuk perusahaan. Mereka juga memberikan pelatihan digital di seluruh dunia.
“Kami tahu masih banyak yang harus dilakukan, dan kami sangat menekankan pelatihan digital tersebut,” Jeff Johnson, direktur AWS untuk ASEAN, mengatakan kepada jurnalis KompasTekno Wahyunanda Kusuma Pertiwi. acara re:Invent 2024” akan berlangsung pada 2-6 Desember 2024 di Las Vegas, Nevada, AS.
Di kawasan Asia Tenggara, AWS mengklaim telah melatih lebih dari 1,3 juta talenta digital dalam keterampilan komputasi awan.
Afiliasi Amazon ini juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan atau kursus, serta dengan pemerintah negara-negara Asia Tenggara.
Baca juga: AWS tingkatkan investasi di pasar Asia Tenggara
Di Indonesia misalnya, AWS bekerja sama dengan Dicoding, sebuah lembaga pendidikan yang menawarkan pelatihan pemrograman.
Keduanya menjalankan program beasiswa untuk melatih talenta digital di bidang Back-End dan DevOps. Kolaborasi antara AWS dan Decoding telah berlangsung sejak tahun 2021 dan berlanjut pada tahun ini. Disebutkan, lebih dari 200.000 orang telah merasakan manfaat dari program ini.
Selain itu, AWS juga menyelenggarakan program “reboot/restart” bekerja sama dengan Orbit Future Academy yang didirikan oleh PT Orbit Ventura Indonesia.
Program dua belas minggu ini akan melatih peserta untuk meningkatkan keterampilan mereka di industri cloud, termasuk memberikan pelatihan di tempat kerja untuk mempersiapkan peserta berkarir di sektor komputasi.
Uniknya, tidak diperlukan pengalaman teknologi atau cloud untuk berpartisipasi dalam program ini.
Program re/Start ini tidak hanya tersedia di Indonesia, namun juga di beberapa negara lain termasuk Malaysia, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia, AWS mengklaim telah melatih 800.000 talenta digital di industri cloud sejak tahun 2017.
Di Malaysia, AWS bermitra dengan Payments Network Malaysia (PayNet). Keduanya meluncurkan program bernama Root Program yang berfokus pada pengembangan keterampilan digital di negara tetangga, khususnya di sektor keuangan.
Di Filipina, AWS juga bermitra dengan Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan dan Industri (DTI). Baru-baru ini AWS menandatangani Memorandum of Understanding atau MoU dengan DTI Filipina.
“MoU ini akan memberikan peluang digital dan inovasi bagi wirausahawan di Filipina, dan juga akan membantu meningkatkan tenaga kerja di beberapa startup di Filipina,” kata Johnson.
Sementara itu, di Singapura, AWS bekerja sama dengan Institute of Technical Education (ITE) untuk memasukkan pendidikan AI ke dalam kurikulum mereka.
“Rencananya adalah melatih 5.000 orang dengan kemampuan AI melalui lembaga pendidikannya. Hal ini akan membantu mendorong dan mengembangkan tujuan Pemerintah Singapura untuk memasukkan kurikulum AI di Singapura,” tambah Johnson.