SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Kenali “Glass Child Effect” di Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus

sp-globalindo.co.id – Menjadi orang tua dari anak berkebutuhan khusus bisa menjadi sebuah tantangan. Kadang-kadang orang tua tanpa sadar mengabaikan anak-anak lain, sehingga menimbulkan “efek anak kaca”.

Istilah “Glass Child Effect” diciptakan oleh Alicia Maples, pendiri SMB Consulting and Coaching. Istilah ini mengacu pada anak yang saudara kandungnya memerlukan perhatian lebih dari orang tuanya.

Kebutuhan khusus ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan, gangguan perilaku, dll.

“Kaca” tidak mengacu pada kerentanan, melainkan pada kebutuhan mereka yang tidak terlihat, yang terkadang tidak terlihat karena orang tua secara khusus berfokus pada anak-anak mereka yang lain.

Ketika orang tua menyadari bahwa kondisi ini ada dalam keluarganya, itu adalah langkah awal yang baik. Dengan menyadari hal ini, orang tua dapat mengambil tindakan untuk membuat setiap anak merasa dicintai dan dihargai.

Baca Juga: Jika Punya Anak Berkebutuhan Khusus, Begini Cara Menjadi Orang Tua yang Penuh Kasih dan Perasaan “Anak Kaca”

Anak-anak yang mengalami “glass child effect” seringkali terbebani dengan emosi yang tidak dapat mereka ungkapkan. Mereka mungkin merasa:

– Merasa diabaikan, seolah perjuangannya tidak sepenting perjuangan saudaranya.

– Menekan emosi sendiri agar tetap “tenang” atau tidak membebani orang tua.

– Merasa bersalah karena tidak menyukai atau bahkan iri dengan perhatian yang diterima kakaknya, padahal dia mengerti mengapa hal itu perlu.

“Melalui media sosial, kami melihat beberapa saudara kandung dari orang-orang berkebutuhan khusus diidentikkan dengan istilah ‘anak kaca’ karena mereka merasa tidak terlihat oleh orang tua, anggota keluarga lainnya, dan profesional,” kata Direktur Program Dukungan Saudara Emily Hall.

Tanda-Tanda Anak Anda Merasa Terabaikan

“Anak kaca” seringkali menyembunyikan perasaannya, sehingga orang tua terkadang tidak menyadari anaknya sedang menghadapi kesulitan. Beberapa tanda mungkin akan dikenali oleh orang tua, seperti:

– Anak menjadi menarik diri atau menghabiskan banyak waktu sendirian.

– Berusaha keras untuk tampil sempurna di sekolah atau aktivitas.

– Mengambil tanggung jawab yang signifikan, baik secara emosional maupun dalam urusan keluarga sehari-hari.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *