JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Justyavandana mengungkapkan, pada Januari-Juni 2024, total perputaran dana terkait perjudian online mencapai Rp 13,2 triliun. Data tersebut berdasarkan 10 laporan analisis yang dilakukan PPATK.
Kemudian, kata Ivan, omzet transaksi judi online meningkat. Sebab, berdasarkan data PPATK pada tahun 2021 akan mencapai Rp 57,91 triliun. Nantinya pada 2022 menjadi Rp 104,42 triliun.
Pendapatan transaksi akan meningkat menjadi Rp 327,05 triliun pada tahun 2023. Sedangkan pada semester I 2024 mencapai 174,56 triliun.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya menangkap 15 tersangka kasus perjudian online, 11 di antaranya merupakan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Baca Juga: Pegawai Kominfo yang Dituding Judi Online, Budi Ari Tegaskan Tak Terlibat dan Siap Diusut, Seharusnya Tidak Ada Dukungan Pejabat atau Kementerian
Menyikapi data dan fakta tersebut, Presiden Prabowo Subianto berpesan keras kepada Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkami), Kejaksaan Agung (Kejagungi), dan Polri untuk memastikan tidak ada yang mendukung perjudian online.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Meutia Hafid saat ditanya tentang amanat Presiden terkait masalah perjudian online.
Soal perjudian online, dan sudah berkali-kali kita dengar langsung dari bapak presiden. Artinya beliau kembali menegaskan bahwa kita semua harus melawan perjudian online. Pesan beliau kali ini, mari kita bekerja sama dengan baik, kata Meuta kepada pers. Konferensi di Istana, Jakarta pada Rabu (6/11/2024).
“Beberapa lembaga atau lembaga tadi disebutkan, Polri, Kejaksaan Agung, lalu juga Kemenko Polhukam, dan ketiganya tidak dilindungi, tapi semuanya bersinergi, tidak boleh ada cadangan. Ini bahasanya, tidak ada yang bisa mendukungnya, membantunya atau apa pun,” ujarnya lagi.
Baca juga: Prabowo Perintahkan Polri dan Kejaksaan Tindak Judi Online Tanpa Cadangan
Meuta juga mengatakan, Prabowo bersikukuh perjudian online harus dilawan. Sebab sebagian besar korbannya adalah masyarakat miskin.
“Itu juga mengutip persis apa yang dia katakan, ‘Mari kita bekerja sama, bersatu, dalam memerangi perjudian online,’” kata Meuta. Jangan bermain-main
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Presiden Hasan Nasbi. Menurut dia, dalam rapat paripurna Kabinet Menteri, Presiden menekankan kepada pegawai untuk tidak bermain-main dengan perjudian online, narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
“Presiden juga menegaskan, ada empat permasalahan penting yang tidak bisa kita atasi. Pertama masalah perjudian online, kedua masalah narkoba, ketiga masalah penyelundupan, dan keempat. Masalah korupsi,” kata Hassan dalam jumpa pers di Istana, Jakarta, Rabu.
Hasan kemudian mengungkapkan, Prabowo meminta eksekutif tidak ragu menindak keempat permasalahan tersebut. Padahal, pesan tersebut ditujukan langsung kepada Jaksa Agung dan Irjen Polisi.
“Yang diminta Presiden kepada kita adalah jangan ragu mengambil tindakan tegas terhadap keempat persoalan tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo soroti upaya pemberantasan perjudian online, narkoba, penyelundupan, dan korupsi
Seperti diketahui, Kepala PPATK mengungkapkan pada tahun 2024 omset transaksi terkait perjudian online akan meningkat.