SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Sports

Australian Open 2025: Djokovic Kembali Jadi Sorotan, Panasnya Melbourne Jadi Tantangan Baru

MELBOURNE, sp-globalindo.co.id – Novak Djokovic menolak melakukan wawancara di lapangan seperti biasa usai mengalahkan Jiri Lehecka di babak 16 besar Australia Terbuka 2025.

Sikap tersebut diambil sebagai bentuk protes terhadap presenter olahraga Nine, Tony Jones, yang menghina dirinya dan fans Serbia.

Baca Juga: Djokovic Pecahkan Rekor Kemenangan Terbanyak di Australia Terbuka, Lampaui Roger Federer

Dalam wawancara sebelumnya, Jones menyebut Djokovic sebagai “pemain terbaik yang pernah ada” dan bahkan menyarankan agar ia “dihancurkan”.

Djokovic menuntut permintaan maaf publik, yang akhirnya dilakukan Jones pada Senin (20/1/2025).

Tennis Australia kemudian mengonfirmasi bahwa juara Grand Slam 24 kali itu telah menerima permintaan maaf tersebut.

Djokovic kini mengalihkan perhatiannya untuk menghadapi Carlos Alcaraz di perempat final salah satu pertandingan Australia Terbuka 2025 yang paling dinantikan.

Kontroversi tersebut menarik perhatian masyarakat dunia, termasuk pemilik platform X, Elon Musk, yang mengapresiasi keputusan Djokovic berbicara langsung ke publik.

Seringkali lebih baik berbicara langsung kepada publik daripada melalui media negatif, tulis Musk.

Sebelumnya, Djokovic juga menjadi sorotan di Australia Terbuka 2022, terutama saat ia menolak vaksin Covid-19. Penolakan ini menyebabkan dia dideportasi dan menghalangi dia untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

  Di Melbourne sangat panas

Suhu udara Melbourne yang mencapai 30 derajat merupakan tantangan berat bagi para pemain.

Yannick Sinner, peringkat satu dunia, bahkan membutuhkan perawatan saat menghadapi Holger Rune. Sinner merasa pusing dan gemetar sebelum memenangkan pertandingan 6-3, 3-6, 6-3, 6-2.

Di tempat lain, pemain Amerika Alex Michelsen menghadapi Alex de Minaur pada Senin malam. Pemenangnya akan menghadapi Sinner di perempat final. Kisah inspiratif Elina Svitolina

Elina Svitolina membawa semangat juang Ukraina ke Australia Terbuka 2025.

Namun, sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, sesuai tradisi pemain Ukraina, Svitolina menolak berjabat tangan dengan lawannya dari Rusia.

“Setiap kemenangan adalah upaya kecil untuk membawa terang dan harapan bagi rakyat Ukraina,” kata Svitolina, warga Odessa.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *