sp-globalindo.co.id – Pengamat sepak bola nasional Weshley Hutagalung menilai Patrick Kluivert harus menunjukkan kemampuannya menggantikan STY sebagai pelatih timnas Indonesia.
Weshley Hutagalung yakin pelatih barunya akan berperan besar dalam melindungi timnas Indonesia di dua laga penting putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia akan bertemu Australia dan Bahrain pada Maret 2025.
Untuk itu, Kluivert yang rencananya akan hadir pada Minggu (12/1/2024), sebaiknya segera berintegrasi dengan tim dan membuktikan kualitasnya sebagai pelatih.
Baca Juga: Patrick Kluivert Harus Didukung Seluruh Bagian Timnas Indonesia
“Yang harus dan harus dilakukan Patrick Kluivert sejak awal adalah mengintegrasikan tim dan menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih melalui program dan perencanaan bulan Maret melawan Australia dan Bahrain,” kata Weshley Hutagalung dari KOMPAS com.
Ia juga menekankan bahwa Pak. Patrick Kluivert harus menjadi orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas keputusan yang diambil, tanpa campur tangan pihak lain, termasuk pengurus serikat pekerja.
Menurutnya, jika situasi ruang ganti di era Shin Tae-yong tidak nyaman, maka akan menjadi tantangan bagi pelatih berusia 48 tahun itu untuk bekerja sama dengan seluruh pemain dan menciptakan kesatuan tim.
“Jika situasi ruang ganti selama STY tidak menguntungkan, Patrick Kluivert harus membuktikan bahwa dirinya fit untuk mengisi posisi STY dengan bergabung dengan semua pemain.”
“Patrick Kluivert tetap ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah pelatih yang kuat dan bertanggung jawab atas segala keputusan, tanpa campur tangan pihak lain, termasuk pengurus serikat pekerja,” kata Weshley Hutagalung.
Baca Juga: Kluivert Sebut Cocok Masuk Timnas Indonesia, dengan Satu Keprihatinan
Ia menambahkan, tim yang dibangun untuk memuaskan segelintir pemain bisa dengan mudah terpecah belah.
Pasalnya pelatih harus memilih pemain berdasarkan game plan dan strategi yang tepat untuk setiap permainan yang akan dimainkan.
“Pelatih yang baik adalah yang bisa memilih pemain sesuai dengan game plan. Ketika menurunkan 11 pemain di lapangan, maka pelatih harus bisa mengeluarkan kemampuan terbaik pemainnya, sesuai dengan strategi yang dihadapi (a berbeda) lawan,” kata Weshley Hutagalung.
Wesley juga mengingatkan, kebijakan mendatangkan Patrick Kluivert dan mempercayai pemain diaspora bisa terfokus jika hasil yang dicapai mengecewakan.
Hal ini menjadi tantangan bagi serikat pekerja, khususnya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
“Jika pilihan Patrick Kluivert hanya untuk memuaskan para pemain diaspora dan kemudian hasilnya mengecewakan, apakah kebijakan ini akan menjadi senjata bagi serikat pekerja, khususnya bagi presiden umum?” kata Wesley Hutagalung.
Baca Juga: Nilai-Nilai Raphael Maitimo Patrick Kluivert Ciptakan Sinergitas di Timnas Indonesia