JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pakar hukum tata negara Mahfoud, MD berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa menghidupkan kembali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah menjabat.
Mahfoud mengatakan BPK yang kuat akan membantu Prabowo memimpin pemerintahan lima tahun ke depan.
“Langkah terpenting bagi Pak Prabowo jika berkomitmen memberantas korupsi adalah dengan memperkuat kembali KPK,” ujarnya dalam keterangan di podcast YouTube Frank Mahfud MD, Rabu (16/10/2024). .
“Ini akan membantu Pak Prabowo. Kalau Pak Prabowo niatnya baik, pasti akan membantu penggunaan KPK yang kuat, kecuali niatnya baik, KPK ingin bisa mencapainya, begitulah kesimpulan diskusi dunia dan sebagainya. , “katanya.
Baca juga: Pimpinan DPR RI Belum Terima Nama Ketum Partai Komunis Ukraina dan Inspektur Yokovi
Mahfuud juga menilai Prabowo telah membaca opini masyarakat mengenai nama-nama calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai menjadi pilihan Presiden Joko Widodo.
Ia mengingatkan, masa jabatan Jokowi hanya tinggal beberapa hari lagi dan para pimpinan CPC terpilih nantinya akan bekerja di pemerintahan Prabowo.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini juga menilai ada beberapa nama yang memiliki sejarah baik yang dicoret, sedangkan 10 nama yang akan dipilih DPR mendapat aduan masyarakat.
Oleh karena itu, Mahfud yakin Prabowo bisa mengambil alih pemilihan calon pimpinan KPK.
Baca juga: Jokowi Serahkan Nama Ketua BPK dan Anggota DPR
“Pak Prabowo terkena hal-hal buruk, seperti disuruh menggunakan hal-hal buruk,” kata Mahfoud.
Jadi menurut saya keputusannya tidak apa-apa, BPK masih tanggal 20 Desember, pelantikannya tanggal 19 Desember, tapi jabatannya tanggal 20 Desember. Menurut saya, Pak Prabowo sudah bisa merebut kekuasaan tanpa melanggar konstitusi. . sistem,” katanya.
Mahfoud menjelaskan, secara sistem, pemerintah sebaiknya membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK dan anggota komite pengawas KPK paling lambat 6 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pimpinan KPK dan Dewas.
Namun, ditegaskannya, selama ini Prabovo masih bisa mencopot nama-nama DPR untuk memilih kembali nama-nama lain.
Dengan begitu, Prabowo tak hanya sekedar menandatangani Perpres tentang kepemimpinan BPK yang dianggap dipilih oleh Jokowi.
“Kemarin saya lihat 10, itu saja, kembali, saya mau pilih 20 lagi, tidak perlu kembali ke awal, 20 sudah ada di meja presiden, kenapa 10, kenapa 10 ini Pak. Prabowo bisa mengundurkan diri. “Masih ada waktu kalau mau,” kata Mahfud.
Baca juga: Calon Kabinet Prabowo: Bagaimana 108 Calon Menteri Mewakili Profesionalisme dan Integritas?
Ia mengatakan, Prabowo bisa mengikuti jejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membatalkan proses pergantian pimpinan TNI pada tahun 2004.
Saat itu, kurang dari seminggu sebelum pelantikan SBY, diketahui Presiden Megawati Sukarnoputri telah mengirimkan nama calon pemimpin TNI Ryamizard Ryacudu ke DPR RI.
Namun setelah SBY terpilih menjadi Presiden RI, SBY rupanya tak mau mengusulkan nama tersebut sebagai Panglima TNI dan akhirnya mencabut nama yang diajukan Megawati.
“Terlepas dari masalah politik di balik Tuan. SBY dan Bu Mega waktu itu iya, tapi waktu itu Pak. SBY mundur, itu kuasa saya, saya tanda tangan, itu saya, kalau Pak. . Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.