JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Komentator politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Praitno menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebaiknya bergabung dengan Partai Golkar jika ingin mempertahankan duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kursi presiden. kepresidenan).
Igolkar yang merupakan partai politik besar saat ini menduduki peringkat kedua di DPR RI.
“Kalau hubungan Pak Joku dengan Pak Prabowo baik-baik saja, kemungkinan besar duo ini akan terulang kembali, Pak Prabowo dan Gibran. Apalagi Gibran dan Pak Joku tergabung dalam partai politik tertentu, yakni Golkar. “Gerindra dan Golkar sudah kuat dan solid, ini duo baru yang bisa bersaing di 2029,” kata Adi di acara Gaspol! yang ditayangkan di YouTube sp-globalindo.co.id pada Rabu (18/12/2024).
Baca Juga: Kolumnis: Yoku yang Dipecat PDI-P Punya Segalanya untuk Bikin Partai Baru
Adi menegaskan, salah satu cara agar Prabowo dan Gerindra tetap memperhatikan Joka dan Gibran adalah dengan menjadi kader Partai Golkar.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa hubungan baik antara Jokowi dan Prabowo bisa berakhir karena perbedaan kepentingan politik.
“Tapi kalau hubungan politik Joku dan Prabov kurang baik, barulah mereka berpisah. Apa yang bisa saya katakan, kita tidak bisa melihat politik kita secara hitam dan putih. Politik itu berubah-ubah, enaknya jalan-jalan bareng saat bulan madu. Tapi kalau bulan madu berakhir, kami tidak bisa melanjutkan,” ujarnya.
Selain itu, Adi mencatat, Gerindra kini tengah merencanakan partai politik mana saja yang bisa diajak berkoalisi pada Pilpres 2029.
Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Gelombang Baru, Buktinya Jokowi Tanpa PDI-P
Ia menyatakan, tidak ada pertentangan antara Gerindra dan PDI Perjuangan sehingga kemungkinan terbentuknya koalisi pada pemilu mendatang sangat terbuka.
Mungkin di sinilah PDI Perjuangan mulai berlaku, apalagi saat ini PDI Perjuangan juga mempunyai tokoh sentral, Pramono Anunga, sebagai Gubernur Jakarta. Kita juga tahu bahwa Gubernur Jakarta dianggap RI-3 dan ada tren siapa pun yang menjadi Gubernur Jakarta didorong untuk maju pada Pilpres 2029, imbuhnya.
Diketahui, Joku, Gibran, dan Bobby Nasution dicopot dari kader PDI-P.
Joku pun mengaku menghormati keputusan tersebut dan tidak berhak menghakimi.
Dia meluangkan waktu untuk memeriksa apakah keputusannya tepat atau tidak.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.