SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Bola

China Vs Indonesia: Memori Assist Bustomi untuk Boaz, Jebol Sang Naga

sp-globalindo.co.id – Ahmed Bustomi mengenang assist Boaz Soloza yang memastikan hasil imbang melawan China di GBK pada 2013.

Timnas Indonesia saat ini akan bertandang ke markas China untuk putaran ketiga Piala Dunia Asia 2026.

China Party dan Indonesia akan digelar di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) malam.

Tiongkok bukanlah pesaing asing bagi Indonesia. Berdasarkan rekor 11 v 11, kedua negara sudah bertemu sebanyak 17 kali sejak tahun 1957.

Hasilnya, dalam ujian nasional Indonesia meraih tiga kemenangan, sedangkan China meraih 11 hasil benar. Tiga pertandingan tersisa berakhir dengan kuat.

Duel pasangan Indonesia dan China terakhir terjadi pada kualifikasi Piala Asia 2015 pada 15 Oktober 2013 dan 15 November 2013.

Mantan pemain Timnas Indonesia Ahmad Bustomi mengenang laga perdana sejak 15 Oktober 2013 di Stadion Utama Gelora Bung Karno secara dramatis.

Baca Juga: China Vs Indonesia: Paul Munster Percayakan Mentalitas Malik Royalty

Ia mengatakan, Tiongkok saat itu sudah beberapa langkah lebih maju dibandingkan Indonesia. Meski demikian, Indonesia berhasil tetap bersaing dengan pemain-pemain pilihan Liga Indonesia.

Pertemuan itu membekas di benak Bustomi. Sebab, saat itu ia sukses memberikan assist pada gol Boaz Solosa yang memastikan hasil imbang 1-1 dengan China.

Ini menjadi satu-satunya poin yang dipetik Indonesia di Grup C klasifikasi Piala Asia 2015.

“Seingat saya, Liga China saat itu mulai membaik, dan beberapa tim liga mendatangkan pemain dan pelatih asing,” kata Bustomi kepada beberapa jurnalis, termasuk sp-globalindo.co.id.

Jadi saat itu China sedang membangun sepak bola, tapi ya, kami ditahan 1-1 di Stadion Bung Karno. Sayangnya kami kalah 0-1 saat bertandang, ujarnya. 

Saat itu, Indonesia selesai berjuang di kualifikasi Piala Asia 2015. Grup C menempati posisi terbawah klasifikasi.

Tim Garuda gagal mencuri satu poin pun saat melawan Arab Saudi dan Irak.

Ahmad Bustomi mengatakan situasinya berbeda dengan sekarang. Oleh karena itu, hasil partai terakhir dengan China pada tahun 2013 tidak bisa menjadi acuan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *