SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Presiden Yoon Suk Yeol Hadapi Ancaman Penangkapan, Tegaskan Akan Berjuang Sampai Akhir

SEOUL, sp-globalindo.co.id – Presiden Korea Selatan yang digulingkan Yoon Suk Yeol menghadapi ancaman penangkapan setelah pengadilan menyetujui surat perintah penangkapan atas dugaan pemberontakan terkait penerapan keadaan darurat singkat pada 3 Desember 2024. 

Dalam suratnya kepada para pendukungnya, Yoon berjanji akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negaranya.

“Saya telah menyaksikan kerja keras Anda dan saya bertekad untuk melindungi negara ini bersama Anda,” tulis Yoon dalam surat yang dibagikan penasihat hukumnya Seok Dong-hyeon.

Baca juga: Ribuan Tentara Korut Tewas dan Terluka di Ukraina, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Seperti dilansir Reuters, surat ini memicu reaksi keras dari oposisi demokratis, yang sebelumnya berujung pada pemakzulan Yoon di parlemen. Mereka menyebut tindakan Yoon sebagai upaya untuk memicu konflik.

“Setelah upaya pemberontakan, dia kini memobilisasi pengikutnya untuk melakukan bentrokan ekstrem,” kata Jo Seoung-lae, juru bicara partai.

Surat perintah penangkapan tersebut menjadikan Yoon presiden Korea Selatan pertama yang menghadapi ancaman penahanan. 

Kantor Chief Corrupt Investigation Officer (CIO) mempunyai waktu hingga 6 Januari untuk memenuhi mandat ini. 

Namun upaya tersebut menemui kendala, antara lain Dinas Keamanan Presiden memblokir penggeledahan di kantor dan rumah dinas Yoon.

Sementara itu, sidang pemakzulan Yoon masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi, sidang selanjutnya dijadwalkan pada Jumat (3/1/2024). 

Jika pengadilan menguatkan pemakzulan, Yoon akan dicopot dan pemilihan presiden baru harus diadakan dalam waktu 60 hari.

Baca Juga: Zelensky: Tentara Korea Utara Menderita Kerugian Besar di Medan Perang, Tidak Dilindungi Pasukan Rusia

Yoon Kab-keun, pengacara Yoon Suk Yeol, menyebut surat perintah penangkapan itu ilegal, dengan alasan bahwa CIO tidak memiliki wewenang untuk menegakkannya berdasarkan hukum Korea Selatan.

Tuduhan terhadap Yoon berkaitan dengan penerapan keadaan darurat yang diduga diusulkan oleh mantan menteri pertahanan yang kini menghadapi dakwaan penghasutan. 

Beberapa pejabat militer lainnya juga dituduh terlibat.

Baca Juga: Korea Selatan Sebut Ukraina Menangkap Tentara Korea Utara yang Terluka

Situasi ini menjerumuskan Korea Selatan ke dalam krisis politik yang parah, dengan para pendukung Yoon dan pihak oposisi terus bergulat dengan ketidakpastian mengenai masa depan negara tersebut.

  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *