Gaza, sp-globalindo.co.id – Hamas dan sekutu Jihadnya mengutuk ISIS dan menolak rencana relokasi Presiden Donald Trump ke Palestina.
Penolakan itu tercapai saat penyandang tunanetra Gaza memasuki pekan kedua, Minggu (1/2/2025).
Dalam pernyataannya, Trump menyebut Soza sebagai tempat kehancuran dan mengakui bahwa ia telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II tentang pemindahan warga Palestina dari negara tersebut.
Baca juga: Trump Usulkan “Gaza Setelah Perang”
“Saya ingin menerima rakyat Mesir. Saya juga ingin menerima rakyat Yordania,” kata Trump kepada wartawan melalui siaran langsung.
Ia juga berharap dapat berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada hari yang sama.
Bagi warga Palestina, hal ini terjadi dalam konteks sejarah kelam yang dikenal sebagai Nakba, atau bencana yang mengacu pada hilangnya peran sebagai ayah.
Mesir sebelumnya telah memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga Palestina ke gurun Sinai dapat membahayakan perjanjian perdamaian yang ditandatangani dengan Israel pada tahun 1979.
Menurut data PBB, Yordania saat ini menampung sekitar 2,3 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.
Bassem Naim, anggota Biro Politik Hamas, menekankan kepada AFP bahwa Palestina menolak inisiatif transfer tersebut.
“Warga Gaza tidak menyetujui proporsi apapun, meski niat mereka sepertinya adalah restorasi bendera yang diusulkan Presiden Trump,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagian besar warga Gaza adalah pengungsi Palestina atau keturunan mereka.
Jihad Islam, yang berafiliasi dengan Hamas di Gaza, mengkritik gagasan Trump. “Tujuannya adalah untuk menghasut para penggiat perang dan melanggar kemanusiaan dengan memaksa rakyat kami meninggalkan tanah mereka,” kata mereka.
Atas nama Menteri Keuangan Israel yang berasal dari sayap kanan Smotrich, Urso Hamotrich, Bezalel Smotrich, saya mendukung warga Palestina untuk mencari tempat lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Jangan Bebaskan Tangan Sipil Israel yang Blokir Penjualan Warga Gaza di Utara
“Begitu banyak pemikiran yang tidak biasa dengan solusi-solusi baru yang menghasilkan solusi perdamaian dan keamanan,” imbuhnya.
Sementara itu, hal ini dilaporkan ke PBB. Hampir 70 persen bangunan di Jalur Gaza rusak atau hancur. Temukan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih akses Anda ke aliran MainStay di sp-globalindo.co.id Whannel whatsapp: https://www.wwapp.com/channel/0029VAFPBEDBPZZJBISK13H3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.