sp-globalindo.co.id – Prof. seorang dr. seorang dr. Imam Subekti, Sp. P.D., Subsp. E.M.D. (K), FINASIM mengatakan, memperhatikan faktor penyebab obesitas merupakan langkah awal untuk mencegah penyakit diabetes.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menemukan, menghindari hal-hal yang menyebabkan obesitas dan menurunkan berat badan merupakan cara efektif untuk mencegah diabetes.
Penurunan berat badan tidak hanya mencegah penyakit diabetes, tetapi juga dapat menurunkan risiko berbagai penyakit seperti serangan jantung, darah tinggi, kolesterol dan lain-lain, kata Imam dari Antara, Kamis (23/1/2025). ).
Baca Juga: Bisakah Diet Herbal Membantu Menurunkan Berat Badan? Berikut daftar 10…
Secara umum, tambahnya, ada lima hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan berat badan, pertama mengatur pola makan.
Dalam pengelolaan makanan, Anda harus menghitung seluruh kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari, sehingga Anda dapat menentukan makanan yang dibutuhkan untuk perawatan nutrisi penurunan berat badan.
Perhitungan ini biasanya mengurangi kalori sebanyak 500-1000 kilogram per hari.
Kemudian berolahraga. Berolahragalah tiga kali seminggu selama minimal 30 menit.
Ia mengatakan durasinya akan bertambah menjadi 45 menit, dan sesinya akan ditingkatkan menjadi lima kali seminggu.
Ia menganjurkan olahraga aerobik, seperti jalan kaki atau lari, berenang, bersepeda, atau berolahraga.
Jadi berusahalah untuk mengubah gaya hidup Anda.
Baca juga: Mengurangi garam bisa menurunkan berat badan?
Ia menemukan bahwa obesitas tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berkembang dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, menurutnya, perlu dilakukan upaya untuk melakukan perubahan gaya hidup.
“Pengobatan seringkali diperlukan jika program pengaturan pola makan (terapi diet) dan olahraga belum mencapai target penurunan berat badan,” ujarnya.
Jika cara pertama hingga keempat belum berhasil, Anda dapat mempertimbangkan operasi bariatrik atau operasi bypass lambung.
Imam juga menjelaskan, perjalanan obesitas menuju diabetes terjadi melalui banyak tahapan.
Pada tahap pertama, karena kuatnya insulin, gula darah mulai naik, namun gejalanya belum muncul.
Fase ini, menurutnya, disebut dengan pradiabetes, yaitu kadar gula darah puasa dan/atau postprandial berada di atas kisaran normal, namun belum mencapai kriteria diabetes.
Tahap selanjutnya disebut diabetes, yaitu kadar gula darah puasa dan/atau postprandial telah mencapai usia tertentu yang memenuhi kriteria diabetes.
Pada masa inilah gejala diabetes mulai muncul, antara lain sering buang air kecil, banyak minum, makan banyak, namun berat badan turun.
Baca Juga: 3 Olahraga Ini Baik Untuk Menurunkan Berat Badan Bagi Penderita Diabetes. Dengarkan berita terbaru dan buletin berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.