JENEWA, sp-globalindo.co.id – Warga Palestina di Gaza utara hidup dalam kengerian yang tak terkatakan, kata para pejabat PBB.
“Berita buruk datang dari Gaza utara, di mana warga Palestina menderita kengerian yang tak terkatakan di bawah pengepungan pasukan Israel,” kata Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Joyce Mzuya pada Sabtu (19/10/2024). ) X.
Di Jabaliya, orang-orang terjebak di bawah reruntuhan dan pekerja darurat tidak dapat menjangkau mereka.
Baca Juga: Yahya Sinwar Dibunuh, Israel Tegaskan Warga Gaza: Perlawanan Palestina Tak Akan Berhenti
“Puluhan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi. Persediaan bahan pokok berkurang. Rumah sakit yang penuh dengan pasien terkena dampak paling parah. Kekejaman ini harus dihentikan,” lapor AFP.
Secara terpisah, Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa operasi militer Israel telah menewaskan lebih dari 400 orang dalam dua minggu di wilayah utara.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dua pasien meninggal di sebuah rumah sakit Indonesia di Gaza utara selama pengepungan oleh pasukan Israel pada hari Sabtu.
Sejak pagi hari, pasukan Israel telah mengepung dan menembaki fasilitas tersebut, kata pejabat kesehatan Gaza. Tidak ada tempat untuk pergi
Sebuah generator rumah sakit di Indonesia menyetrum dua pasien yang sakit kritis, menurut Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Musuh di sekitar rumah sakit dapat dengan cepat melumpuhkan rumah sakit dengan mengganggu akses. Kita tidak dapat mendengar lebih keras lagi: kesehatan harus dilindungi,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Presiden Kuba Pimpin Pawai Pro Palestina, Tunjukkan Solidaritasnya pada Warga Gaza
WHO berencana menyediakan bahan bakar, pasokan medis, darah dan makanan ke Rumah Sakit Kamal Adwan di utara pada Minggu (20/10/2024) dan memindahkan pasien yang sakit kritis ke Rumah Sakit Al-Shifa, katanya.
“Sangat penting bagi rumah sakit Kamal Adwan dan Al-Awda untuk berfungsi,” katanya.
Dia menyerukan akses yang aman dan stabil terhadap pasien dan petugas kesehatan yang membutuhkan dan gencatan senjata segera.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, Muhannad Hadi, mengatakan pasukan Israel telah meningkatkan tekanannya terhadap RS Indonesia dan RS al-Awda dalam dua minggu terakhir.
Menurut dia, para pasien sempat dievakuasi, namun tidak ada tempat tujuan.
Rumah Sakit Kamal Adwan merawat sekitar dua pertiga dari lebih dari 370 pasien rumah sakit di Gaza utara, sebagian besar dari mereka adalah pasien trauma, katanya.