JAKARTA, COMPAS.COM – Pemerintah mengusulkan 8 draft/revisi hukum (RUU) ke 2025 Prioritas Legislasi Nasional Program Legislasi (Prolgnas) di Badan Legislasi DPR RI (BALEG).
Setengah dari mereka adalah RUU (pembedahan) dari periode sebelumnya.
“Ada 4 (tagihan operan) dengan tagihan manajemen ruang udara. Senin (11/18/2024).
Baca Juga: 25 Proposal Legislatif Diusulkan untuk menjadi prioritas prioritas pada tahun 2025, akan dibahas dengan pemerintah
“Mudah -mudahan ini mungkin sesuatu yang dapat mengisi kekosongan hukum kita karena benar -benar tidak pernah ada aturan,” jelasnya.
Tiga proposal legislatif yang ditransfer lainnya adalah Undang -Undang Undang -Undang Prosedur Sipil, Obat -obatan dan Tagihan Psikotropika dan Proposal Desain Industri.
Supratman tidak menjelaskan lebih lanjut tentang empat proposal legislatif lainnya yang juga diusulkan oleh pemerintah untuk masuk ke dalam prioritas prioritas pada tahun 2025.
“Saya berharap bahwa kemudian delapan tagihan yang menjadi prioritas prioritas akan diterima oleh kedua teman di Baleg dan teman -teman di DPD,” kata politisi Gerindra.
Baca Juga: Menteri Hukum dan Anggota DPR Menyangkal Saling Satukan Tentang Status Departemen Aset
“Selanjutnya, ada sekitar 40 tagihan yang kami usulkan untuk memasuki jangka menengah Polgenas 2025-2029,” katanya.
Dalam kepemimpinan Menteri Pengadilan dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, RUU tersebut dianggap sebagai manajemen wilayah udara nasional karena tidak ada payung hukum dalam perencanaan, penggunaan, kontrol, dan pemantauan ruang udara sebagai unit wilayah tersebut dengan darat, ruang laut dan ruang dan ruang di Bumi.
Faktanya, berbagai peristiwa hukum selalu terjadi yang berkaitan dengan keselamatan wilayah udara atau kedaulatan negara setiap sekarang dan kemudian. Lihat berita dan berita tentang pilihan kami secara langsung di ponsel Anda. Pilih Akses Saluran Utama Anda ke sp-globalindo.co.id Saluran Whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.