JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Solenoid merupakan salah satu bagian penting pada mobil matic. Namun sayangnya, saat ini belum banyak bengkel mobil yang memiliki metode khusus untuk mengidentifikasi solenoida.
Hal tersebut diungkapkan Freddy Kariya, Manajer Dokter Mobil Transmisi (Domo), di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga: Modifikasi Honda S2000 Time Attack, Lebih Cepat di Lintasan Balap
Freddie mengatakan, hanya sedikit toko ternama yang memiliki lighting atau penerangan.
Hal ini menyebabkan diagnosis keluhan pemilik mobil membutuhkan waktu atau bahkan kurang akurat.
“Bengkel sering kali menggunakan amperemeter untuk menguji solenoid, yang bisa mengukur tegangan atau hambatan dari solenoid itu sendiri,” kata Freddie yang baru-baru ini diwawancarai sp-globalindo.co.id.
Freddie mengatakan, solenoid bekerja atas perintah electronic control unit (ECU). Fungsinya sangat penting, yaitu untuk mengontrol aliran oli ke berbagai unit transmisi.
Baca juga: Pelajari Trik yang Digunakan Dealer Mobil
Elektromagnet bekerja berdasarkan perintah yang diterimanya. Ketika ditekan, solenoid membuka katup sehingga bahan bakar bisa mengalir. Ini dikendalikan oleh Engine Control Module (ECM) atau ECU, ujarnya.
Baca juga: Panduan Aman Berkendara untuk Anak Kecil Naik Sepeda Motor
“Tanpa alat yang tepat, kita tidak akan tahu apakah solenoid lemah kecuali jika hilang,” kata Freddie.
Freddie melanjutkan menjelaskan bahwa sebagian besar percakapan kini mengandalkan avometer. Pada titik ini, avometer tidak cukup akurat untuk mengetahui apakah solenoid lemah.
“Solenoidnya bisa lemah dalam kondisi tertentu, misalnya panas atau tekanan tinggi. Kalau diuji dengan avometer saja, masalahnya tidak akan terdeteksi,” ujarnya. Dengarkan berita terbaru dan cerita pilihan di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.