SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Nasional

Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung Diminta Melapor oleh Orangtua Pelaku

BATAVARTA, sp-globalindo.co.id – PETURU PRINTING DI čakung, Jakarta Timur, dengan 500 awal (19) melaporkan penganiayaan yang membuat George Sugama Halim (35) beberapa.

D SE mengklaim meminta mereka untuk meminta mereka untuk meminta mereka melaporkan sebuah insiden.

Penganiayaan Eksposuit Setelah menyangkal makanan gratis di Private George Sugar.

Baca I: Setelah insiden penganiayaan di Cakung, jumlah karyawan untuk mengundurkan diri

Penolakan George melakukan pelanggaran dan melemparkan berbagai benda, termasuk patung, kursi, pemanggangan dan perekaman data elektronik (EDC).

“Setelah sang ayah kembali ke laporan polisi dan kembali,” katanya, dengan senang di kantor Compass.com, Jumat (20.8.2017.).

Setelah insiden itu berencana pulang, tetapi kembali ke tas dan benda yang dipanggang.

“Ketika saya ingin membuat bisnis saya akhirnya dimasak dengan kursi lagi,” katanya.

500 juga mengatakan bahwa orang tua penulis adalah saksi tuduhan itu.

“Ibu menjaga diri, tetapi karena itu, mungkin ibu tidak memiliki kekuatan,” katanya.

Baca I: Para korban penganiayaan Cakung Bakers belum menerima gaji mereka hari ini

D Kejadian ini melaporkan polisi 18. Oktober 2044. Tua.

Sebelumnya, George Sugama menangkap seorang polisi di hotel Anugrah Sukabumi, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/16/2017) pagi pertama.

Penangkapan yang dilakukan setelah penganiayaan video adalah virus di media sosial.

Sirkulasi video, 500 terlihat dengan kursi dan benda -benda lain yang menderita pada cedera kepala.

Insiden itu terjadi pada usia 17. Oktober 2024. Tua.

BACA 1: Bab Kepala Anak disebut Dibeking TNI AD, KSAD: Foto teman?

Pernyataan terbaru bahwa penganiayaan diluncurkan dengan dump dalam pengiriman makanan.

“Korban tidak ingin menjadi pekerjaannya,” kata Metro di Metro Jakarta Timur beberapa AKP Lina Yuliana Kada dihubungi Jumat (13.12.2024).

Neger George Sugama meledak setelah penolakan.

“Mereka telah marah dan mengambil kursi, yang ada dalam massa korban,” tambah Lina. Tonton pesan berita dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran akses utama Anda di Compass.com Whatsapp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13d. Lihat untuk menginstal Aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *