sp-globalindo.co.id – Laga final MilkLife Soccer Challenge – Bandung Seri 2 2024 yang digelar di Stadion Siliwangi berlangsung kompetitif dengan nuansa balap yang sangat ketat.
Di grup Starost (KU) 12, SDN 073 Pajagalan berhasil mencatatkan awal yang baik setelah menang melawan SDN 129 Rancasawo Margasari. Sedangkan di KU 10 SDN 075 Jatayu A berhasil meraih posisi teratas setelah mengalahkan SDN 013 Pasirkaliki.
Bandung Seri 1 2024 Juni tahun lalu, SDN 075 Jatayu A juga mampu melaju ke babak final, namun hanya mampu menempati posisi kedua.
Melalui latihan dan kerja keras, Arsifa dkk mampu menjuarai kompetisi olahraga seri kedua tersebut.
“Alhamdullilah senang sekali akhirnya bisa meraih juara pertama. Ini adalah hasil kerja keras, latihan terus-menerus dan kawan-kawan yang bersatu melawan serangan. Terima kasih kepada semua orang di stadion yang mendukung kami, kata Arsifa yang menyelamatkan beberapa gol.
Penyelenggaraan turnamen ini memperkuat tren positif yang menandai tumbuhnya lingkungan sepak bola remaja putri.
Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti kompetisi ini yang mencapai 1.564 siswi dari 68 Madrasah Ibtidaiyah dan SD se-Kota Bandung dan sekitarnya.
Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dibandingkan Soccer Challenge 2024 – Bandung Seri 1 yang digelar Juni lalu dan diikuti 538 siswi dari 22 MI dan SD yang terbagi dalam 32 tim KU 12 dan 14 tim KU 10.
Manajer Program Layanan Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, cara terbaik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta muncul secara serentak di kota-kota tuan rumah seri kedua.
Ia mengatakan, hal tersebut tidak lepas dari upaya pembinaan sepak bola bagi remaja putri yang dimulai pada tahun 2023 dengan program di berbagai tingkatan dan kompetisi yang berkelanjutan.
“Visi kami untuk menghidupkan kembali era kejayaan sepak bola putri Indonesia akan segera terwujud jika kita memulai prosesnya sejak usia muda. Kini dengan konsistensi penyelenggaraan pertandingan akan menghasilkan peningkatan kuantitas dan kualitas pemain yang sangat besar tentunya. . Sangat membanggakan kita bisa menemukan bakat-bakat pesepakbola wanita masa depan Indonesia,” kata Yoppy.
Menurut Yoppy, turnamen ini harus menjadi salah satu lokomotif tumbuhnya berbagai kompetisi sepak bola putri untuk menjaring lebih banyak potensi pemain-pemain terbaik putri.
Salah satunya dengan pengerahan tim pencari bakat untuk menilai potensi setiap peserta.
Para siswi yang masuk radar tim pencari bakat berkesempatan untuk mengikuti program pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar sepak bola, dipimpin oleh pelatih kepala Timo Scheunemann, yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak 2007.
Nantinya, peserta yang telah menyelesaikan pelatihan ini akan membentuk tim yang akan berlaga di ajang KU 12 All-Stars di SuperSoccer Arena Kudus pada awal tahun 2025.