sp-globalindo.co.id – Panel ad hoc PBSI akan mengkaji hasil Olimpiade Paris 2024, khususnya tunggal putra dan ganda putra yang tidak meraih medali.
Hal itu disampaikan Humas Khusus PBSI Paris 2024 Yuni Kartika saat diterima Gregoria Mariska Tunjung di Bandara Soekarno-Hatta Banten, Jumat (8 September 2024).
Uni mengatakan, secara hasil, Gregoria tidak perlu dinilai karena perolehan medali perunggu sudah melebihi target.
Ada pula yang menyebut hasil Olimpiade Paris 2024 akan membantu Gregoria masuk dalam jajaran pebulutangkis top dunia.
Baca juga: Bulu Tangkis Indonesia Tak Punya Emas Paris, Mengulangi Catatan Kelam 12 Tahun Lalu
“Kami tidak akan mengomentari hasil Jorji (sapaan Gregoria) karena itu hasil terbaik dan melebihi target yang ditetapkan,” kata Yoni.
“Ke depan, kami semakin yakin jika melihat peta, akan banyak pemain senior yang pensiun setelah Olimpiade,” ujarnya.
Harapannya Jogi bisa masuk lima besar, tiga besar. Tapi saya berharap dia semakin sehat dan tidak mengalami kecelakaan, kata Yoni.
Meski demikian, Uni menjelaskan, tunggal putra dan ganda putra akan dinilai oleh tim ad hoc PBSI dan pihak terkait di federasi.
BACA JUGA: Kepercayaan diri Carla bantu Gregoria bawa pulang medali perunggu Olimpiade
Kedua divisi ini menjadi harapan PBSI untuk melanjutkan tradisi emas atau setidaknya menyumbangkan medali di Olimpiade Paris.
Namun Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting tersingkir di babak penyisihan grup. Sebaliknya, Fajjal/Ryan tersingkir di babak perempat final.
Selebihnya, kami akan cek target yang ditetapkan industri, katanya kepada media termasuk sp-globalindo.co.id.
“Kami fokus di nomor tunggal putra dan ganda putra, berharap bisa meraih medali,” kata Unni Kartika.
Baca juga: Usai Kalah di Babak 16 Besar, Fajar/Rian Bicara Kesulitan di Olimpiade Pertama
Yuni menilai Jonatan, Ginting, dan Fajar/Rian bisa bersaing karena selalu berada di podium juara. Namun diakui Yoni, kendala non teknis sangat terlihat pada kompetisi tiga delegasi tersebut.
Yang kita mau nilai, mereka harusnya tampil lebih baik lagi supaya bisa menang. Cuma dari segi non teknisnya agak meresahkan. Lawan juga ketar-ketir, bukan hanya Indonesia saja, ujarnya.
“Secara teknis dan fisik, mereka tidak merasa kekurangan. Mereka sedikit kompetitif karena memenangkan All England dan kompetisi lainnya. Tapi kenapa mereka kalah di Olimpiade? Tapi lawannya sama saja.” .
“Pertandingan rivalitas Jojo dan Ginting lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Ginting bermain normal, namun saat Jojo sempat memimpin, dia tersandung. Kami berharap mendapat masukan dari mentor kami,” kata Uni.
“Saya lihat Fajar/Rian tak mampu mengatasi skor akhir. Padahal, mereka sudah dua kali kalah di set dan kalah 1-2 poin. Kita berharap performa Jojo lebih baik dan permainan Ginting biasa saja, tidak. Kasihan kinerjanya,” tambahnya. Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.