sp-globalindo.co.id – Perusahaan teknologi Microsoft menerbitkan laporan umum berjudul “Laporan Pertahanan Digital 2024” tahun lalu. Laporan ini memberikan informasi tentang serangan cyber yang terdeteksi oleh/pada layanan Microsoft dan bagaimana perusahaan meresponsnya.
Laporan ini menunjukkan bahwa serangan siber, khususnya yang memengaruhi informasi digital pengguna, sedang meningkat di seluruh dunia.
Menurut data Microsoft Entra, layanan informasi dan manajemen berbasis cloud, akan ada 600 juta unduhan informasi per hari mulai Juli 2023 hingga Juni 2024. 99 persen dari jumlah tersebut disebabkan oleh kata sandi pengguna.
Baca Juga: Teknologi Tak Jauh dari Serangan Cyber, Cloud Solusinya
Menurut laporannya, Microsoft memblokir 7.000 serangan kata sandi per detik tahun lalu, yang berarti lebih dari 220,7 triliun serangan kata sandi.
Data ini menunjukkan ancaman pelanggaran informasi yang terus meningkat dan terus meningkat, khususnya kata sandi. Faktanya, Microsoft melaporkan dalam Laporan Pertahanan Digital 2023 bahwa hampir 4.000 kata sandi diblokir setiap detik.
Dalam laporan tahun 2023, Microsoft melaporkan bahwa upaya kata sandi akan meningkat lebih dari sepuluh kali lipat pada tahun 2023, dari sekitar 3 miliar menjadi lebih dari 30 miliar per bulan.
Menurut Microsoft, salah satu alasan utama serangan kata sandi adalah rendahnya tingkat keamanan di banyak organisasi, terutama di sektor pendidikan. Banyak dari perusahaan ini yang belum menerapkan autentikasi multifaktor (MFA) untuk penggunanya.
Hal ini membuat mereka rentan terhadap phishing, pencurian kredensial, dan serangan jahat (upaya memperoleh informasi akun dengan menebak nama pengguna dan kata sandi).
Baca Juga: 5 Contoh Link Phishing yang Bisa Menguras Akun Anda
Microsoft mengumumkan dalam laporannya bahwa selain serangan, serangan ransomware meningkat 2,75 kali lipat tahun lalu.
Ransomware sendiri merupakan salah satu jenis malware (malware) yang dapat mengunci dan menahan sistem, data, dan file di komputer atau server korbannya dengan bantuan teknologi enkripsi data.
Laporan Pertahanan Digital dari Microsoft ini juga menunjukkan peningkatan kasus penipuan teknis atau scam yang terjadi melalui telepon. Lalu lintas penipuan teknologi meningkat 400 persen dari tahun 2021 hingga 2023, melampaui peningkatan malware (180 persen) dan phishing (30 persen).
Microsoft juga mengatakan serangan penolakan layanan atau yang dikenal dengan DDoS akan terus meningkat. Microsoft mengurangi 1,25 juta serangan DDoS pada paruh kedua tahun ini; Artinya, meningkat 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Microsoft mengatakan serangan DDoS lebih kompleks, lebih mudah dan sulit untuk dimitigasi dibandingkan serangan tingkat jaringan. AI digunakan oleh peretas
Saat ini, penjahat dunia maya menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih.
Peretas menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat konten palsu seperti gambar, video, dan teks untuk menipu sistem dan manusia. Berkat kecerdasan buatan, peretas dapat melakukan serangan dengan sedikit usaha.