Compas.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kenmenkes RI) menyusun proposal untuk Menteri Kebijakan Kesehatan (RPMK) untuk penunjukan (Nutri -Grad) dalam isi gula, garam dan lemak (GGL) untuk produk makanan dan minuman.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Non -Transmisi dari Kementerian Kesehatan Sit Nadia Tarmis menunjukkan bahwa penerapan label dalam kadar gula, garam dan lemak dalam produk makanan dan minuman oleh kementerian bertujuan untuk mendidik masyarakat secara resmi RPMK.
“Ini bukan wajib untuk penggunaan kelas GGL atau Nutri, melainkan dalam pendidikan yang kami berikan kepada masyarakat,” kata Nadia, seperti yang dilaporkan Antara pada hari Rabu (3/3/2025).
Baca juga: BPOM mengubah pengawasan dengan makanan dan minuman di depan Ramadhan 2025
Dia mengatakan bahwa RPMK ini masih dalam tahap mengumpulkan pendapat.
“Masih ada langkah -langkah untuk memastikan ruang dan pendapat tentang kegiatan ini,” kata Nadia
Ini menjelaskan bahwa kampanye dan pendidikan tentang produk gula, garam dan lemak dalam makanan dan minuman juga akan segera dimulai dengan lebih banyak kerja sama, termasuk pemain di lapangan.
“Kemarin dimulai dengan sosialisasi awal, karena harus ada waktu untuk teman -teman, terutama di (industri) makanan cepat saji ini, tanda -tanda, karena jika makanan lebih disiapkan dan setiap paket berbeda,” katanya.
Nadia juga menjelaskan bahwa ada beberapa aplikasi yang ada terkait dengan label makanan.
Baca juga: Apa sumber makanan dan minuman yang tersembunyi? Ini 10 daftar …
Pertama, penunjukan informasi tentang nilai gizi, yaitu ketentuan informasi nutrisi dalam makanan olahan yang tercantum di balik kemasan.
Kedua, logo label “pilihan kesehatan”, kategori makanan olahan yang memenuhi spesifikasi kriteria profil nutrisi (setiap jenis makanan olahan memiliki ketentuan berbeda pada pipa nutrisi).
Untuk kemasan makanan (MBDK), jumlah maksimum kadar gula (monosakarida dan disakarida) adalah 6 gram/100 mL.
Nadia mengungkapkan bahwa itu hanya digunakan untuk produk dan minuman terbaik untuk pengemasan.
Sementara itu, ada laporan yang sehat dalam bentuk “asupan gula lebih dari 50 gram, natrium lebih dari 200 mg dan lemak lebih dari 67 gram per orang per hari dengan risiko tekanan darah tinggi, diabetes dan serangan jantung”.
Juga, baca: Apa makanan dan minuman terbaik dalam batuk? Itulah pilihannya …
Dia mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendidik masyarakat untuk pelabelan, yaitu kegiatan dalam bentuk sosialisasi atau lokakarya yang menyerukan partai dan masyarakat.
“Sekarang masih menjadi tantangan. (Upaya) Kami masih dalam bentuk sosialisasi dan kemarin ada sejumlah (industri) yang ingin kami lakukan dalam makanan, bahkan bahan itu sendiri,” katanya.