KAZAN, sp-globalindo.co.id – Presiden China Xi Jinping saat mengikuti konferensi tingkat tinggi atau summit BRICS di kota Kazan, Rusia, Rabu (23/10/2024) mengemukakan tiga prinsip untuk mengakhiri perang di Ukraina .
KTT BRICS ke-16 dihadiri oleh sekitar dua puluh pemimpin dunia. Ini merupakan forum diplomatik terbesar di Rusia sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Rusia pada Februari 2022.
Tiongkok bersikeras bahwa pihaknya netral dalam perang tersebut, namun negara-negara Barat mengkritik Tiongkok karena memberikan dukungan diplomatik dan ekonomi kepada Moskow.
Baca Juga: Rusia Akan Tuan Rumah KTT BRICS 2024, Ini Harapan Putin
“Krisis Ukraina terus berlanjut… Kita harus mematuhi tiga prinsip, yaitu ‘tidak ada dampak buruk di medan perang, tidak ada eskalasi pertempuran, dan tidak ada provokasi lebih lanjut dari pihak-pihak terkait’ untuk meredakan situasi secepat mungkin,” kata Xi. . Hal ini dilaporkan oleh agen AFP.
Selain membahas perang Rusia-Ukraina, China juga menunjukkan simpatinya terhadap perjuangan Palestina.
Xi Jinping menegaskan kembali posisi Beijing untuk mendorong gencatan senjata di Gaza sesegera mungkin.
“Konflik antar pihak yang terlibat semakin meningkat,” ujarnya.
“Kita harus menghentikan pembunuhan dan bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai solusi komprehensif, adil dan langgeng terhadap masalah Palestina,” tambah Xi.
Baca juga: Rusia Sebut Indonesia Kandidat Kuat Gabung BRICS
Rusia akan menjadi tuan rumah KTT BRICS 2024 selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis (22-24/10/2024).
BRICS merupakan aliansi yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (Afrika Selatan).
Aliansi ekonomi ini kemudian berkembang pesat dan kini mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA), sedangkan Arab Saudi belum resmi bergabung.
Sejumlah negara seperti Turkiye, Azerbaijan, dan Malaysia juga sudah resmi mendaftar menjadi anggota, sementara beberapa negara lain sudah menyatakan minatnya untuk bergabung.
Sedangkan untuk Indonesia sendiri, baru-baru ini pemerintah menyatakan masih menjajaki kemungkinan bergabung dengan BRICS.
Pada KTT BRICS Rusia 2024, Indonesia mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono untuk mewakili Presiden Prabowo Subianto karena acara tersebut diadakan berdekatan dengan masa transisi pemerintahan.
Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Ikut BRICS Meski Diundang KTT di Rusia? Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.