GLOBAL NEWS Uskup Bogor Paskalis Bruno Minta Tak Diangkat Jadi Kardinal, Dikabulkan Paus Fransiskus
Kota Vatikan, sp-globalindo.co.id – Paus Fransiskus menyetujui permintaan Uskup Bogor Bapak Paskalis Bruno Syukur OFM (62) untuk tidak diangkat menjadi kardinal.
Meski bukan kali pertama terjadi, namun keputusan Paschal Bruno tetap menjadi kejutan, khususnya bagi umat Katolik di Indonesia dan masyarakat pada umumnya.
“Kabarnya mengejutkan,” kata Ketua KWI/Uskup Bandung, Bapak Antonius Subianto Bunjamin OSC, yang dimintai komentarnya, seperti tercantum dalam keterangan tertulis KBRI Vatikan.
Baca juga: Uskup Paskalis Bruno, Uskup Bogor, Menjadi Kardinal Keempat Indonesia
Keputusan Paus Fransiskus itu diumumkan di Vatikan pada Selasa (22/10/2024).
Sebelumnya, usai doa Angelus (Malaikat Tuhan), Paus Fransiskus pada Minggu (6/10/2024) mengumumkan pengangkatan 21 kardinal, salah satunya adalah Bapak Paskalis Bruno Syukur OFM.
Pastor Paskalis Bruno Syukur OFM sendiri diangkat menjadi Uskup Bogor oleh Paus Fransiskus pada tanggal 21 November 2013. Ia kemudian ditahbiskan pada tanggal 22 Februari 2014 dan dipilih menjadi uskup dengan semboyan Magnificat anima mea dominum yang artinya “Jiwaku memuliakan Tuhan” (Lukas 1:46).
Sesuai jadwal, pelantikan resmi kardinal akan dilakukan pada 7 Desember. Alasan Paschal Bruno tidak mau diangkat menjadi kardinal
Menurut direktur kantor pers Vatikan, Matteo Bruni, Monsinyur Paskalis mengusulkan untuk tidak diangkat menjadi kardinal karena ia masih ingin bertumbuh lebih jauh dalam kehidupan imamatnya, masih ingin bertumbuh lebih jauh dalam pelayanannya kepada Gereja dan masih berusaha untuk bertumbuh. bahkan lebih jauh lagi dalam pelayanannya kepada umat Tuhan.
Ini bukan pertama kalinya seorang kandidat Kardinal meminta untuk tidak direkrut.
Dua tahun lalu, Paus Fransiskus menerima permintaan uskup Belgia Lucas Van Looy untuk tidak mengangkatnya menjadi kardinal.
Menurut siaran pers dari Vatikan, permintaan Uskup Lucas Van Looy muncul setelah pencalonannya, menuai kritik bahwa dia tidak selalu bereaksi cukup keras terhadap tuduhan pelecehan seksual.
Saat itu, presiden Konferensi Waligereja Belgia, Kardinal Jozef De Kesel, dan seluruh uskup di Belgia “bersyukur atas keputusan Uskup Van Looy”.
Baca Juga: Profil Paskalis Bruno, Kardinal Baru Indonesia yang Diangkat Paus Fransiskus
Meski ada permintaan untuk tidak dijadikan perdana menteri, namun keputusan Pak Paskalis tetap mengejutkan.
Pak Anton yang hadir dalam Sinode di Roma bersama Uskup Pangkal Pinang, Bapak Adrianus Sunarko OFM, mengatakan, kabar tersebut merupakan sebuah kejutan.
Namun Pak Anton mengatakan: “Kami menghormati keputusan Pak Paskalis. Pak Paskalis tentu tahu apa yang terbaik bagi dirinya, bagi keuskupannya, dan bagi Gereja secara umum. Kami berdoa.”