NEWS INDONESIA 9 KK Huni Rusun Hasil Konsolidasi Tanah Vertikal Pertama, Lokasinya di Palmerah
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Sejak Juli 2024, sembilan kepala keluarga (KK) menempati rumah susun (rusoon) di kawasan padat penduduk seperti Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Melalui Kantor Wilayah (Kanwil) BPN DKI Jakarta, Program Konsolidasi Tanah yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah memungkinkan mereka mendapatkan perumahan yang layak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Program ini merupakan integrasi vertikal pertama yang diputuskan pemerintah.
Sekadar informasi, konsolidasi tanah adalah penataan kembali tanah-tanah yang terpisah dari segi kepemilikan dan pemanfaatannya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan peran serta aktif masyarakat.
Program ini umumnya dilaksanakan secara horizontal di Indonesia.
Namun kepadatan penduduk Jakarta mendorong pemerintah untuk menata dan menata secara vertikal dalam bentuk rumah susun atau apartemen.
Melalui konsolidasi lahan, Menteri ATR/Presiden BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merekomendasikan agar dilakukan pengelolaan dan pemanfaatan lahan untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat.
Setelah membangun gedung apartemen empat lantai seluas 90 meter persegi, setiap keluarga menempati unit seluas 18 meter persegi.
Sebelumnya, setiap keluarga memiliki rumah petak dengan luas 10 meter persegi.
Melalui program ini dihasilkan 1 Sertifikat Izin Mendirikan Bangunan Umum (HGB), 1 Sertifikat Utilitas, dan 9 Sertifikat Hak Milik Sarasun.
Baca Juga: Rumah kumuh di Palmerah berhasil dibangun kembali melalui konsolidasi tanah
Kartivo, seorang pensiunan, mengaku hidupnya berubah 180 derajat setelah pindah ke apartemen.
Sebelumnya, dia mengira rumahnya kotor dan sepi karena mengira berada di belakang jalan inspeksi Kali Grogol.
“Terdapat perbedaan 180 derajat antara kesehatan dan kecantikan. Sesuai motto Yayasan Buddha Tzu Chi, saya berharap kedepannya sehat untuk keluarga, lingkungan dan perekonomian. sudah tercapai, makanya kita juga ingin perekonomian sehat,” kata Kartivo dikutip Kementerian ATR/BPN, Senin (5/8/2024).
Sementara itu, Ogin Akbar yang kesehariannya bekerja sebagai sopir taksi internet mengaku kaget rumahnya dibangun dengan baik meski berada di jalan sempit.
Selama ribuan tahun, Ogin Akbar menyambut baik penerbitan sertifikat e-land untuk Program Konsolidasi Tanah Vertikal yang ia terima atas namanya sendiri.
“Bagi orang-orang seusia saya, e-sertifikat ini sangat bagus, sederhana, tersedia di ponsel, jika bisa diberikan kepada semua warga negara. Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan ini, sangat bermanfaat bagi saya. keluarga di masa depan,” kata Ogin. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.