sp-globalindo.co.id – PB Djarum kembali melakukan audit umum terhadap GOR Djarum, Jati, Kudus, PB Djarum di Jawa Tengah pada 14-14 Oktober 2024.
Untuk mengembalikan kejayaan Bulu Tangkis Indonesia di kancah dunia, proses penyemaian Bulu Tangkis difokuskan pada tiga divisi umur: Putra dan Putri U-11, KU11 dan KU12.
Hingga Minggu (4/8/2024), jumlah pebulu tangkis remaja yang terdaftar sebanyak 1010 peserta.
Mereka berasal dari berbagai wilayah Indonesia antara lain Aceh, Bali, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Jumlah pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Tengah sebanyak 452 atlet.
Baca juga: 500.000 Orang Memenuhi Jalan Paris untuk Menonton Olimpiade Bersepeda
Direktur Program Pelayanan Olahraga Djarum Foundation Yoppi Rozmin yang juga menjabat Ketua PB Djarum mengatakan, pemeriksaan umum tahunan tersebut tidak hanya bertujuan untuk rehabilitasi atlet klub yang bermarkas di Quds tersebut.
Meski demikian, rating keseluruhan ini mempertegas rantai kesuksesan Indonesia di kancah dunia melalui olahraga ini.
Audit besar-besaran ini bukan hanya sekedar proses mencari bibit-bibit kebangkitan PB Djarum, tapi juga upaya menjaga mata rantai kesuksesan yang bisa mengembalikan kejayaan Bulutangkis Indonesia di kancah dunia, kata Yoppi. .
“Untuk itu kami berusaha mencari pemain-pemain muda yang berkualitas untuk diajak berlatih di setiap audisi besar, yang kami harap suatu saat bisa meraih juara di level tertinggi, di mana mereka akan menjadi juara dunia dan olimpiade,” tambah Yoppi.
Untuk mencapai tujuan besar tersebut, PB Djarum tidak bertujuan untuk mencari benih terbaik melalui penyaringan konvensional.
Namun juga memberikan kesempatan kepada para atlet muda untuk menguji kemampuannya di berbagai kompetisi, mulai dari tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Dalam waktu dekat, PB Djarum akan mengirimkan atlet-atlet mudanya untuk mengikuti Kejuaraan Bulutangkis Asia U17 dan U15 2024 di Chengdu, China.
“Bagi kami, membuang-buang talenta jika memiliki atlet berkualitas yang tidak berlatih untuk kompetisi. “Kami mengirimkan atlet ke berbagai kompetisi, termasuk internasional, agar mereka tahu betapa ketatnya persaingan dan kemampuan atlet luar negeri,” jelas Yoppi.
“Selain itu, para atlet ini selain mampu terbang berjam-jam juga memiliki rasa percaya diri sehingga mempunyai opini yang kuat saat bertanding di tingkat dunia,” jelas Yoppi.
Upaya mencari bibit terbaik untuk mengharumkan nama bangsa telah mentransformasikan audit akuntansi umum ke dalam berbagai perubahan.