sp-globalindo.co.id – Himbauan untuk memberikan teh kepada anak-anak yang ditulis oleh Dr. Jati Kusuma Wardhani, Sp. A didistribusikan secara luas secara online dan di-repost oleh banyak akun di jejaring sosial Instagram dan X. Lantas, mengapa anak-anak tidak boleh minum teh?
Saat ditemui sp-globalindo.co.id, Kamis (24/10/10), Jetty mengatakan ada banyak alasan mengapa teh tidak cocok untuk anak kecil, terutama anak di bawah usia lima tahun atau lebih.
Pertama, teh merupakan minuman yang tidak memiliki nutrisi atau kalori, sehingga tidak akan membantu pertumbuhan bayi Anda.
Dr. “Bayi sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga pada saat itu kita perlu memasukkan nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan yang sehat, seperti protein, lemak, dan karbohidrat,” kata Jati. Di saat yang sama, teh ini mengandung kalori.
Baca juga: Apakah Minum Teh Hijau Baik untuk Anda? Berikut detailnya…
Alasan kedua adalah perut bayi masih sangat kecil, sehingga sebaiknya orang tua tidak memberikannya barang yang tidak perlu.
Sesuai pedoman Ikatan Bayi Indonesia (IDAI), bayi usia 0-6 bulan sebaiknya mendapat ASI eksklusif. Kemudian pada usia enam bulan ke atas, pemberian ASI dilanjutkan dengan pemberian susu tambahan (MPASI) yang mengandung zat gizi makro dan mikro.
Jati melanjutkan pembahasannya dengan menyebutkan fakta lain bahwa teh tidak cocok untuk anak-anak karena mengandung polifenol seperti tanin.
Tanin dapat menghambat penyerapan zat besi, kata Jetty. Akibatnya, anak mengalami anemia, gangguan kognitif, dan imunitas kurang.
Teh juga mengandung kafein, stimulan sistem saraf pusat. Jika diberikan kepada balita, hal tersebut dapat membuatnya rewel, sulit tidur, dan pada akhirnya menghambat pertumbuhannya.
“Jadi, kafein terdapat pada kopi, teh, dan coklat. Kalau bisa, jangan terlalu banyak memberikan ketiga hal tersebut, terutama pada anak yang memiliki obat perangsang. Meski anak butuh istirahat dan tidur, hal ini bisa membuat anak semakin bingung. pertumbuhan mereka dan “Kemajuannya bagus.”
Kafein dalam teh juga dapat meningkatkan detak jantung, menghambat penyerapan zat besi, dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Baca juga: Perlukah Minum Teh Tanpa Pemanis Setiap Hari? Deskripsi ini…
Jetty menjelaskan bahwa efek yang disebutkan di atas berlaku untuk teh yang baik dan lembut. Faktanya, anak-anak yang rutin minum teh manis malah bisa mengalami efek buruk seperti sembelit, obesitas, dan diabetes akibat tambahan gula dalam teh.
“Sama saja (teh manis dan biasa). Padahal, kalau tehnya manis, efeknya akan meningkat, bayi akan ketagihan, dan gula yang dibutuhkan tidak banyak untuk tumbuh kembang si kecil. akan lebih buruk jika tidak memberikannya.”
Untuk itu, dokter yang bekerja di RS Romani Mohammedia Semarang meminta para orang tua untuk tidak memperkenalkan kebiasaan minum teh kepada anaknya.
Menurut Dr. Jetty, sebaiknya anak diberi air putih atau cairan yang kaya vitamin C, seperti jus jeruk. Pilih berita dan pembaruan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda sp-globalindo.co.id Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.