SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Bentrokan Pilkada Puncak Jaya, Muncul Usul Pilkada Asimetris atau Lewat DPRD

Jakarta, sp-globalindo.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, remunerasi Rifqinisamy Karayuda lainnya melakukan debat tentang sistem pemilihan asimetris atau mengembalikan pemilihan ke DPRK, mengikuti tabrakan antara kandidat pemilihan Puncak Jaya, Papua sentral.

Baca Juga : Menkes Inggris Dipecat gara-gara Pesan WhatsApp, Apa Isinya?

Pandangan rifqi, pengaturan pemilihan kepala regional yang disesuaikan dengan sifat -sifat masing -masing area, harus dianggap sebagai refleksi dari tabrakan yang terjadi di Puncak Jaya.

“Jadi apa gagasan mencabut pemilihan ke DPRK, atau kami membuat pilihan asimetris, dalam arti bahwa di setiap lokasi berbagai cara dan pengaturan markas regional menurut variabel yang berbeda, termasuk tingkat pendidikan dan kemakmuran masyarakat,” kata Rifqinisamy ketika sp-globalindo.co.id dihubungi, Senin.

Pemilihan asimetris adalah sistem yang mengendalikan beberapa area secara langsung sementara yang lain melewati DPRD.

Baca Juga: Hialann Puncak Jay Pilkada, Ulasan UU Pemilihan dianggap mendesak

Politisi NASDEM menilai bahwa semakin banyak konflik di Puncak Jay, yang menyebabkan kerugian, harus menjadi momentum untuk melakukan penilaian terperinci dari sistem pemilihan.

“Kami harus melakukan penilaian dasar terkait dengan implementasi kampanye dan kota di beberapa bidang, termasuk Papua, yang sering menimbulkan konflik dan bahkan menerima kehidupan,” katanya.

Menurut Rifqinisama, revisi sistem pemilihan regional akan menjadi bagian penting dari perdebatan tentang revisi undang -undang pemilihan, yang saat ini sedang dipersiapkan di Isji Izia di DPR.

“Saya pikir itu akan menjadi bagian penting dari debat tentang revisi undang -undang paket politik, termasuk Undang -Undang Pilkada di Isja Izia Izia di Dewan Perwakilan Rakyat,” katanya.

Baca Juga : Komandan Hamas Mohammed Deif Tewas, Dikonfirmasi Setelah 7 Bulan

Baca juga: 12 orang terbunuh karena tabrakan Puncak Jaya Pilkada, Komisi II: Pindahkan ini ke Negara Bagian Hukum

Sebelumnya, dilaporkan bahwa konflik antara massa pendukung Bupati Pars dan Bupat Bantuan dari Puncak Jaya, Yuni Wonda – Mus Kyya (kandidat nomor 1) dan Miren Kyya – Mendi Wonengga (Paslon Nomor 2), yang berlangsung dari 27 November 2024 dan bertahan hingga 2025.

Kepala kelompok proyek, Faizal, mengatakan tabrakan itu menyebabkan pembunuh 12 orang dan 658 lainnya terluka.

“Tabrakan antara faktor pendukung menyebabkan 12 orang mati dan ratusan lainnya terluka,” kata Faizal dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Sabtu (5/4/2025).

Faizal secara rinci datang delapan korban yang tewas dari mendukung kandidat nomor 1 dan empat dari kamp Paslon nomor 2.

Pada saat yang sama, 423 berasal dari korban keseluruhan yang terluka dari Paslon 1 dan 230 lainnya dari Paslon 2. Periksa berita dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih Akses Saluran Utama Anda ke sp-globalindo.co.id Saluran Whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbppzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal program WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *