Kompus.com – Setelah pembaruan besar dari 2018 hingga 2019, Stadion Solo Manahan, markas solo Perosis, telah dikonversi menjadi model Indonesia.
Stadion ini akan mengadakan kompetisi BRI League 1 2024/2025 antara Rascal Samanya vs Dan (5/5/2025) pada 19.00 WIB.
Baca: Arsenal Field, Seni Bangunan Modern, penuh dengan teknologi canggih
Presiden Joco Djoco ke -7 termasuk Februari 1520. Stadion ini dikenal sebagai “Goloroban Karnomini” karena fasilitas konstruksinya yang akrab di Jakarta.
Dengan mengorbankan pembaruan Rs 301,33 miliar, Stadion Manahan bukan hanya rumah solo di Persis, tetapi juga wilayah umum negara itu.
Sejarahnya dibangun pada tahun 1989 dan dibuka pada 21 Februari 1998 oleh Mosenteka Mindeharma dari Stadion Manahan oleh proyek MS. 33.300 meter persegi Yayasan Tien Soharto.
Terletak di Afrika Jalan Aidi, Manahan, Banjarari dan Surkarta, stadion berkisar 9 km dari stasiun kereta api dekat Bandara Internasional Adi Modemanpa dan pusat perbelanjaan.
Sebelum memperbarui pada tahun 2018, stadion ini diperbarui pada 2008-2009 untuk mengembangkan drainase karena banjir, tetapi dengan pembatasan seperti ruang terbuka dan area yang kedaluwarsa.
Diperbarui 2018-2019, Persero) TBK (Persero)
Pembaruan mengubah seluruh Manahan melalui proyek konstruksi yang mencakup kepemilikan modern, operasi, dan kepemilikan budaya tunggal.
Ini adalah hal utama tentang bangunan:
1. Bangunan bangunan dan atap ponsel
Pengadilan sekarang memiliki atap bundar yang mencakup semua lokasi (barat, timur, utara, selatan), tidak seperti hanya ditutup.
Proyek ini seperti Stadion Utama Bung Karno (SUGBK) dan menawarkan ide -ide yang sangat bagus dan melindungi audiens Anda dalam hujan dan panas.
Spaceframes, teknologi teknologi yang solid dan unggul meningkatkan daya tahan dan etetetika.
Fasad stadion dihiasi oleh motif Kowung Batik fosil-karakteristik, yang memperkuat identitas lokal.