Jakarta, Compass.com – Presiden Departemen Imigrasi, Daftar Pencarian Rakyat Interpol (DPO), anggota LQ, yang memasuki LQ LQ (DPO), mampu menarik jamur internasional.
LQ ditangkap pada hari Selasa (10 Januari 2024) dan Ngurah Rai ditemukan melalui sistem pintu otomatis yang menolak untuk meninggalkan bandara internasional.
Kepala Kementerian Kehakiman Silmy Karim, pemerintah Cina di pemerintah Cina, pemerintah Cina telah didakwa dengan korban korban lebih dari 50.000 korban dari 50.000 korban.
Penghasilan tahunan LQ memiliki 6-10,1% dan skema Ponzi mengalami bisnis investasi.
Seli di Jakarta pada hari Kamis, “korban ditipu oleh investasi virtual yang memperoleh keuntungan ramah.
Juga, baca: Fugves Cina Ngurah Rai ditangkap setelah relevan bandara.
Penangkapan LQ ditangkap ketika LQ ditangkap ketika saya menerima berita merah dari Interpol pada 27 September 2024.
LQ, Singapore Airlines SQ0944, Singapore Airlines diketahui datang ke Indonesia menggunakan paspor Turki palsu dengan nama Joe Lin.
Imigrasi berhasil menentukan LQ menggunakan teknologi pengenalan wajah dan ditempatkan pada daftar pencegahan.
Pada tanggal 1 Oktober 2024, LQ, Ngurah Rai mencoba meninggalkan Indonesia yang ditemukan di Auto Gate di bandara dan informasi tersebut terdaftar dalam sistem dan berhasil disediakan.
Silmi berkata: “Saya pindah segera setelah mengkonfirmasi identitasnya.”
Kemudian, LQ disimpan di Biro Imigrasi TPI Ngurah Rai dan dibawa ke Presiden Imigrasi pada 4 Oktober 2024. Pada 10 Oktober 2024, NCB diserahkan kepada Interpol.
Baca juga: Direktur Imigrasi: China Interpol Fugolite, menggunakan Indonesia menggunakan paspor Turki.
Petugas Kepolisian Internasional Krishna Muti menekankan pentingnya kerja sama antara polisi dan imigrasi, yang berkaitan dengan para pelarian internasional.
“Jaringan Interpol beroperasi 24/7 untuk menonton topik Cincuts merah di semua persimpangan.”
Krishna juga mengatakan bahwa prosedur India akan dipertimbangkan lebih lanjut berdasarkan perjanjian internasional dengan peraturan Kementerian Luar Negeri. Tinjau berita yang Anda pilih langsung di ponsel Anda dan berita yang telah kami pilih. Pilih Stay Utama di saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id. Pastikan Anda menginstal aplikasi WhatsApp.