SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Penyakit Gondongan Bisa Menular Lewat Apa? Berikut Penjelasannya…

sp-globalindo.co.id – Penyakit gondongan sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 2 hingga 12 tahun. Namun siapa pun yang belum mendapat vaksin MMR (serum, gondongan, rubella) bisa terkena penyakit ini.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi paramyxovirus yang dapat menyebar melalui air liur yang terciprat saat bersin, batuk, dan berbicara.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penularan tumor, simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Apa Perbedaan Tumor dan Tumor? Penjelasan dokternya sebagai berikut… Bagaimana cara penularan penyakitnya?

Sistitis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis, atau kelenjar ludah besar yang terletak di bawah telinga. Saat ini, pasien sering mengeluhkan pembengkakan pada pipi dan pipi.

Menurut Yankes dari Kementerian Kesehatan, maag seringkali disertai dengan gangguan kesehatan yang tidak nyaman seperti demam hingga 39 derajat, nyeri sendi, sakit perut, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan ngiler.

Gondongan adalah virus yang sangat menular. Pembengkakan dapat menyebar melalui berbagai cara, antara lain: Drops atau tetesan air liur saat bersin, batuk, atau berbicara. Berbagi barang yang mengandung air liur yang terkontaminasi, seperti mainan, mangkuk, dan peralatan makan. Sentuh sekeliling pasien, lalu sentuh hidung dan mulut dengan jari. Kontak fisik, seperti berciuman, berpelukan, ikut olahraga, atau aktivitas lain yang membolehkan sentuhan.

Sekadar informasi, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena flu: Anak-anak berusia 2-12 tahun yang belum menerima vaksin MMR untuk melindungi dari batuk rejan, gondok, dan rubella Orang dengan sistem imun lemah seperti HIV /Pasien AIDS, yang menggunakan antihistamin kortikosteroid jangka panjang, kemoterapi Orang yang tinggal atau bepergian ke daerah berisiko tinggi.

Baca juga: 3 Alasan untuk Bermeditasi

Penyakit ini dapat berkembang dalam beberapa hari setelah terinfeksi paramyxovirus, bahkan sebelum kelenjar parotis membengkak, menurut laporan Klinik Cleveland.

Pembengkakan bisa berlangsung hingga lima hari setelah pembengkakan pada pipi dan pipi. Oleh karena itu, anak-anak atau orang yang terkena maag sebaiknya membatasi kontak dengan orang lain. Bagaimana cara mencegah tumor?

Langkah pertama untuk melindungi terhadap flu adalah vaksin MMR.

Anak-anak biasanya menerima dua dosis vaksin MMR. Dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan. Kemudian, vaksin MMR dosis kedua dapat diberikan pada anak usia 4-6 tahun.

Namun bila vaksin pertama belum diberikan hingga usia 18 bulan, maka vaksin pertama dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.

Jika tidak diberikan saat masih anak-anak, vaksin MMR dapat diberikan saat dewasa.

Vaksin MMR sangat aman dan efektif. Vaksin ini sekitar 90 persen efektif mencegah flu.

Kejadian ikutan setelah vaksinasi influenza (KIPI) bersifat ringan; misalnya nyeri ringan di tempat suntikan, ruam atau demam.

Selain vaksin MMR, setiap orang juga harus menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah campak; misalnya mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, menggunakan peralatan pribadi, dan mempraktikkan etika batuk serta menutup mulut dan hidung untuk mencegah penularan droplet. orang lain.

Baca juga: 5 Tanda Tumor Akan Hilang Dapatkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *