SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Kans Garuda, Beda Kualitas Timnas China dan Kompetisi Domestik di Mata RD

sp-globalindo.co.id – Pelatih kepala timnas Rahmad Damavan menilai timnas China masih sesuai dengan kemampuan timnas Indonesia.

Ia menilai perkembangan Timnas Tirai Bambu tidak progresif seperti kompetisi dalam negeri.

Liga Super China (CSL) merupakan salah satu kompetisi domestik elite Asia. Dalam laman resmi AFC, Liga Super China menempati peringkat ketujuh, lebih rendah dibandingkan kompetisi domestik seperti Iran, Qatar, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi.

Iming-iming gaji tinggi dan kesejahteraan menarik banyak bintang dunia.

Baca juga: Lupakan Bahrain, Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dari mantan bintang Brasil Paulinho yang bergabung pada 2015, hingga legenda Argentina Javier Mascherano yang bergabung pada 2018, hingga bintang Prancis Anelka, Didier Drogba, Marouane Fe Lenny, hingga Obi Mikel.

Berbeda dengan Indonesia yang saat ini berada di peringkat 28 Asia dan peringkat 6 ASEAN.

“Setahu saya, mereka mulai melakukan reformasi sepak bola sejak lima tahun lalu dengan memperkuat kompetisi lokal,” kata Rahmad Damawan kepada sp-globalindo.co.id.

“Hal ini dicapai dengan mendatangkan banyak pemain bintang dan pelatih yang memiliki kredibilitas bagus ke negaranya,” ujarnya.

“Itu terlihat di Liga Champions dan Liga Champions AFC. Banyak tim mereka yang masuk empat besar Asia,” kata Rahmad Damawan, sapaan akrab RD.

Baca juga: Alasan Liga Super China Tak Lagi Punya Bintang Kelas Dunia

Namun secara nasional, ia menilai peningkatan kualitas yang dilakukan Tiongkok belum sebesar Indonesia. Hal ini membuatnya optimistis Indonesia bisa mencapai level China saat ini.

Namun menurut saya dibandingkan perubahan yang ada di timnas Indonesia, timnas belum banyak melakukan perubahan besar, ujarnya.

Di atas kertas, Timnas China saat ini berada di peringkat 91, sedangkan tim Indonesia berada di peringkat 132, namun secara statistik tim Indonesia masih lebih baik.

Saat ini, tim Tiongkok sudah menelan tiga kekalahan beruntun di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan menempati peringkat terbawah.

Xie Wenneng dkk kebobolan 12 gol saat kalah 0-7 dari Jepang, kalah 1-2 dari Arab Saudi, dan kalah 1-3 dari Australia.

Sebaliknya, mereka hanya mencetak dua gol, salah satunya adalah gol bunuh diri pemain Arab Saudi.

Baca juga: Komentar Viral Fans Indonesia Usai Laga Bahrain

Sedangkan Timnas Indonesia sejauh ini sudah tiga kali bermain imbang melawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2).

Hal ini menjadikan pelatih Shin Tae-yong dan para pemainnya menjadi salah satu tim yang belum pernah kalah di babak ketiga.

Jadi menurut saya China masih stagnan dari segi kualitas timnasnya, tapi dari kualitas kompetisinya klub-klubnya sudah juara, kata Rahmad Damavan. Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *