sp-globalindo.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara peredaran makanan asal China, “latiao” karena terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.
Penghentian sementara peredaran latiao di pasaran merupakan respons BPOM setelah mendapat laporan adanya kejadian khusus keracunan makanan (KLBKP) di banyak tempat usai mengonsumsi latiao.
Wilayah KLBKP meliputi Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangsel, Bandung Barat, dan Pamekasan.
Baca Juga: BPOM Hentikan Distribusi Produk Latioa Setelah Ditemukan Keracunan Makanan
Sebelumnya, dikutip Antara, Minggu (7/7/2024), 16 siswa SDN Cidadap I Kecamatan Sukaraja keracunan akibat memakan produk Latiao, Latiao Strip, dan Latiru Pedas Pedas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, BPOM menemukan indikasi adanya bakteri Bacillus cereus pada kandungan latiao, seperti dilansir Antara, Jumat (11/1/2024).
BPOM menganalisis 73 produk Latiao yang beredar di Indonesia, empat di antaranya ditemukan mengandung bakteri Bacillus cereus.
Direktur BPOM Taruna Ikrar mengatakan, virus menular tersebut menyebabkan korbannya mengalami gejala keracunan seperti sakit perut, sakit kepala, mual, dan muntah.
Dari penarikan kembali produk Latiao oleh BPOM, ada sesuatu yang bisa kita pelajari tentang bakteri Bacillus cereus. Artikel ini akan menjelaskannya.
Baca juga: 12 Masalah Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai Apa Itu Bakteri Bacillus cereus?
Menurut Klinik Cleveland, Bacillus cereus atau B. cereus merupakan organisme mikroskopis yang menghasilkan racun berbahaya (toksin).
Bakteri B. cereus yang menyerang usus menyebabkan keracunan makanan. Penyakit ini pulih dengan cepat dalam waktu 24 jam.
Makanan yang biasa menyebabkan keracunan makanan bila terkontaminasi bakteri Bacillus cereus antara lain: Ikan Produk susu Daging Sup Sayuran Nasi Keju Pasta Kue Kering Kentang Sushi
Baca juga: 15 Jenis Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai
Namun, Anda mungkin mengalami infeksi yang lebih serius jika infeksi terjadi di bagian tubuh selain saluran pencernaan (B. cereus non-intestinal).
Apalagi jika daya tahan tubuh lemah atau Anda mengalami cedera akibat operasi atau trauma.
Infeksi yang lebih serius yang disebabkan oleh bakteri nonintestinal B. cereus termasuk bakteremia, endophthalmitis, abses, meningitis, dan pneumonia.
B. cereus non-usus banyak ditemukan pada debu, kayu, tanah, dan air. Kemudian bakteri tersebut menyerang mata, saluran pernapasan, dan luka.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Keracunan Makanan di Rumah