KLATEN, sp-globalindo.co.id – Oli transmisi pada mobil bertransmisi manual merupakan salah satu cairan pelumas yang harus diperhatikan saat melakukan penggantian. Cairan ini akan mengalami penurunan kualitas pada saat digunakan.
Selain itu, polusi oli transmisi akan meningkat pada musim hujan. Pasalnya, saat mobil menabrak genangan air di jalan, ada kemungkinan oli transmisi bercampur dengan air.
Selama proses pengisian, pengguna harus memastikan jumlahnya sesuai dengan dosis atau kapasitas. Kalau kurang, ada risikonya.
Baca juga: Waspada Oli Transmisi Mobil Keruh Hingga Terlihat Putih Susu
Pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, Hardi Wibowo mengatakan, alat pengukur pengisian oli pada mobil bertransmisi manual cukup sederhana dan dapat dipahami oleh pengguna.
“Baik mengisi oli sendiri di rumah atau ke bengkel, pengguna bisa memastikan oli transmisi yang dituangkan mencukupi, hingga oli menetes ke lubang pengisi,” kata Hardi kepada sp-globalindo.co.id, Jumat (1/11/2024). ).
Hardi mengatakan, jika oli transmisi menetes ke lubang pengisi, berarti level cairan pelumas berada pada level tertinggi. Sedangkan kalau belum datang, masih ada kemungkinan tidak datang.
Hardi menjelaskan, transmisi manual tidak dilengkapi pompa oli untuk menunjang proses pelumasan, berbeda dengan mobil matic.
Baca juga: Kapan Waktu Ideal Mengganti Oli Transmisi Otomatis?
“Karena tidak dilengkapi pompa, maka proses pelumasan bergantung pada setiap komponen berputar yang sebagian menyentuh permukaan oli. Kalau volumenya kurang, kemungkinan besar pelumasannya tidak maksimal,” kata Hardi.
Hardi mengatakan, semakin banyak komponen internal transmisi yang tidak bersentuhan dengan permukaan oli, maka pelumasan yang dihasilkan semakin sedikit. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya keausan komponen menjadi lebih besar.
“Akan ada beberapa dampak seperti bunyi dengung dari bantalan keluaran dan poros masukan yang aus, meskipun level oli dan dengung tetap ada jika sudah aus, selain bantalan, komponen internal lainnya juga berpeluang sama,” kata Hardi.
Baca juga: Biasakan Diri dengan Resiko Mobil Bertransmisi Otomatis Masuk Banjir
Menurut Hardi, setiap komponen transmisi internal memerlukan pelumasan untuk memastikan komponen dapat bekerja dengan baik dan kerusakan minimal, seperti synchromesh, hub sleeve, dan setiap gear.
“Jika sinkronisasi rusak, akibatnya kinerja transmisi berkurang, perpindahan gigi saat akselerasi menjadi sulit, transmisi menjadi kaku, dan lengan hub tidak dapat mengunci dengan kuat, sehingga tuas bisa dengan mudah kembali ke posisi netral hanya dengan dirinya sendiri,” kata Hardi.
Menurut Hardi, semua gejala di atas dipicu, salah satu penyebabnya karena jumlah oli di girboks kurang dari batas aman. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik mobil manual untuk mengontrol volume dan memastikan terisi sesuai takaran. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.