SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Apa Itu Cancel Culture yang Sering Muncul di Media Sosial?

sp-globalindo.co.id – Kata-kata slang atau terminologi baru di jejaring sosial terus berkembang seiring dengan perubahan tren dan budaya digital. Salah satu istilah yang sering kita dengar adalah subkultur, sebuah fenomena yang muncul di platform seperti X (sebelumnya Twitter) dan TikTok.

Istilah subkultur sering dikaitkan dengan tokoh masyarakat atau selebritas yang tetap kontroversial karena pernyataan, tindakan, atau perilaku mereka di masa lalu atau sekarang.

Misalnya saja ketika seorang selebritis atau selebgram melontarkan komentar-komentar yang tidak sensitif, rasis, atau melanggar norma-norma sosial tertentu, maka dengan cepat netizen akan meresponsnya melalui media sosial.

Salah satu dari banyak penggunaan istilah ini ada di thread X/Twitter di bawah ini. Jadi apa yang dimaksud dengan mengungkap mitos budaya dan menjelaskannya secara lengkap? KompasTekno menjelaskannya di bawah ini. 

Baca juga: Apa Arti Big L, Bahasa Gaul Populer di Media Sosial, Budaya Batal

Sebagaimana dilansir dari Kamus Cambridge, ‘pembatalan budaya’, yang biasa digunakan di media sosial, adalah fenomena sosial di mana sekelompok orang atau individu secara kolektif menarik dukungannya terhadap seorang figur publik, organisasi, atau merek karena dianggap terlibat perilaku yang tidak pantas. , Atau pernyataan.

Praktik ini sangat lazim terjadi di platform media sosial, dan tindakan kolektif ini dapat menimbulkan konsekuensi yang luas, seperti pengucilan, perceraian, atau bahkan dampak negatif terhadap karier dan reputasi seseorang.

Munculnya budaya pembatalan sangat dipengaruhi oleh media sosial yang memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan pengorganisasian aksi kolektif. Platform seperti Twitter dan Instagram sering kali menjadi situs yang mempermalukan publik dan menuntut akuntabilitas.

Istilah ini sendiri mulai populer pada akhir tahun 2010-an, yang berakar pada budaya dan gerakan kulit hitam seperti #MeToo dan #BlackLivesMatter. Gerakan-gerakan ini menekankan isu tanggung jawab dan keadilan sosial, perluasan bahasa, dan gerakan “pencabutan”.

Di Indonesia sendiri, fenomena ini semakin sering terjadi, terutama di platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan TikTok. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak tokoh masyarakat, selebritas, dan bahkan merek menghadapi boikot dan kecaman luas atas pernyataan atau tindakan yang dianggap kontroversial atau melanggar norma sosial.

Di Indonesia, pembatalan budaya sering terjadi karena isu-isu seperti komentar rasis, perilaku tidak bermoral, atau keterlibatan dalam perkelahian.

Misalnya, ketika seorang selebriti atau influencer sedang bermasalah, netizen langsung mengorganisir seruan untuk memboikot karya, produk, atau kontennya.

Di Indonesia, pengaruh budaya batal sangat kuat karena pesatnya penyebaran informasi dan pembentukan opini masyarakat melalui media sosial. Namun, seperti banyak negara lain, kejadian ini juga menimbulkan kontroversi.

Di satu sisi, banyak orang menganggap penghapusan budaya sebagai cara efektif untuk menjaga tanggung jawab sosial dan melawan ketidakadilan.

Namun di sisi lain, ada juga kritikus yang berpendapat bahwa pembatalan budaya seringkali menjadi serangan publik yang tidak adil tanpa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang bersangkutan untuk mengakui atau memperbaiki kesalahan.

Peristiwa tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin vokal dalam menyampaikan pendapat, meski seringkali berujung pada hukuman yang berlebihan.

Begitulah komentar atas istilah “de-culture” yang sering muncul di media sosial. Saya harap ini bermanfaat.

Baca juga: Arti Kata Ege yang Sering Muncul di Media Sosial

Dapatkan berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Bergabunglah dengan saluran WhatsApp CompassTechno.

Untuk melakukan ini, klik tautan https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Pertama-tama, Anda perlu menginstal aplikasi WhatsApp di ponsel Anda.

  Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *