SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Apple Minta Audiensi dengan Menperin, Bahas Larangan iPhone 16 di Indonesia

sp-globalindo.co.id – Apple akhirnya merespons isu seri iPhone 16 yang saat ini dilarang dijual di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan Apple mengirimkan surat kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agu Gumiwang Kartasasmit.

“(Apple) sudah (komunikasi). Sudah tertulis. Apple sudah kirim surat ke menteri dan minta ada pertemuan,” jelas Kantor Kementerian Perindustrian di Jakarta Selatan, Kamis (31/10). 2024).

Baca Juga: Hasil Pencarian iPhone 16 Tak Tersedia di Pasaran, Ini Alasannya

Febri tidak menyebutkan tanggal surat Apple tersebut. Ia mengatakan, dalam surat tersebut, Apple meminta waktu untuk bertemu dengan Menteri Perindustrian.

Tujuannya untuk membahas izin edar iPhone 16 series di Indonesia yang saat ini belum memiliki lisensi.

“Minta audiensi. Iya, tapi bagi kami, bagi menteri, ini (kesepakatan nilai lokal TKDN) masuk akal. Hanya dibekukan. Hanya sesuatu yang konkrit, tanpa janji manis dan bunga,” tegasnya.

Saat ditanya apakah akan ada pertemuan antara Menperin dan Apple pada pekan depan, Febri mengaku belum mengetahuinya.

Saya belum tahu, saya belum lihat suratnya, kata Febri, dilansir sp-globalindo.co.id.

Baca Juga: Pemerintah Ancam Blokir IMEI iPhone 16 yang Dibeli dan Dijual di Indonesia. Kenapa iPhone 16 belum resmi di Indonesia

Alasan utama mengapa iPhone 16 series masih belum bisa diperjualbelikan secara legal di Indonesia adalah persoalan penerapan Nilai Satuan Dalam Negeri (TKDN).

Untuk resmi beroperasi di Indonesia, Apple harus memenuhi persyaratan TKDN sebesar 40%.

Febri mengatakan Apple sudah menyetujui penerapan TKDN hingga 40 persen dengan strategi inovasi yakni pendirian Apple Academy di beberapa wilayah Indonesia.

Apple telah setuju untuk menginvestasikan $1,7 triliun untuk mendirikan Apple Academy. Dari kesepakatan ini, Apple mendapat investasi sebesar Rp 1,4 triliun.

“Iya Apple investasi Rp1,7 triliun di sana. Tapi yang mereka temukan dengan Rp1,7 triliun itu Rp1,4 triliun. Ya, masih kurang 300 miliar yang tidak mereka sadari,” kata Febri.

Ya karena Rp 300 miliar terakhir tidak terealisasi, TKDN-nya tidak mencapai 40 persen. Jadi kalau dia banyak berinvestasi di Apple Academy, karena pakai sistem inovasi, ratingnya langsung 40 persen, tambahnya. .

Sekadar informasi, Apple memilih strategi investasi yang berbeda dengan vendor ponsel lain di Indonesia untuk mencapai nilai TKDN.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *