WASHINGTON, sp-globalindo.co.id – Jutaan orang Amerika akan memberikan suara pada 5 November 2024 untuk memilih Presiden Amerika Serikat berikutnya.
Siapa pun yang terpilih menduduki Oval Office dan Gedung Putih akan membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.
Ada dua partai yang saat ini mendominasi sistem politik AS. Jadi setiap presiden AS saat ini berasal dari salah satu partai tersebut.
Baca juga: Warga AS di Israel Berharap Trump Terpilih Sebagai Presiden
Partai Demokrat adalah partai politik liberal.
Agenda politiknya sebagian besar ditentukan oleh perjuangan hak-hak sipil, jaminan sosial berskala besar, dan langkah-langkah untuk menghadapi perubahan iklim.
Partai ini merupakan partai Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Partai Republik adalah sebuah partai politik konservatif di Amerika Serikat, juga dikenal sebagai Grand Old Party (GOP).
Kelompok ini memperjuangkan pajak yang lebih rendah, pemotongan belanja pemerintah, memperjuangkan hak kepemilikan senjata dan menutup imigrasi dan aborsi.
Mantan Presiden Donald Trump merupakan kandidat Partai Republik yang mendapat cukup dukungan untuk menjadi presiden berikutnya. Kapan pemilu presiden AS 2024 digelar?
Pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 akan digelar pada Selasa (11/05/2024).
Pemenangnya akan tinggal di Gedung Putih selama empat tahun, dimulai pada Januari 2025.
Baca selengkapnya: 5 hari menjelang pemilihan presiden AS, Harris dan Trump bersaing ketat di negara bagian yang menentukan siapa yang akan memilih.
Awalnya, ada 15 kandidat – sembilan dari Partai Republik, empat dari Partai Demokrat, dan dua lainnya dari kubu independen.
Dari 15 orang tersebut, yang tersisa kini adalah Kamala Harris dan Donald Trump.
Nama Kamala Harris mencuat setelah Presiden Joe Biden mengumumkan mundur dari pemilihan presiden AS.
Biden merekomendasikan Harris untuk menggantikannya sebagai calon dari Partai Demokrat.