sp-globalindo.co.id – Legenda ganda putra Korea Lee Yong-dae menjadi tuan rumah turnamen BDMNTN-XL di Istora Senayan, Jakarta pada 31 Oktober hingga 3 November 2024.
Selain Lee Yong-dae, BDMNTN-XL juga menghadirkan Viktor Axelsen, Ratchanok Intanon, Yuta Watanabe, Kunlavut Vitidsarn, Greysia Polii, dan Hendra Setiawan.
BDMNTN-XL mempunyai sistem pertandingan grup yang mempertemukan empat tim yaitu Rockets, Blitzers, Lightning dan Hurricanes.
Empat tim akan memainkan tiga babak dengan format round-robin dan dua grup teratas akan melaju ke final kejuaraan pada Minggu (11 Maret 2024).
Baca juga: BDMNTN-XL: Lee Yong-dae Kenang Masa Lalu, Istora Seperti Rumah Kedua
Lee Yong-dae merupakan anggota tim Rockets bersama Hendra Setiawan, Yeo Jia Min (Singapura), Kodai Naraoka (Jepang), Chen Tang Jie (Malaysia), Tse Ying Suet (Hong Kong) dan Misaki Matsutomo (Jepang).
Dalam wawancara eksklusif dengan sp-globalindo.co.id di Istora Senayan, Rabu (30 Oktober 2024), Lee Yong-dae mengungkapkan perasaannya bisa kembali bermain di Istora.
Peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Beijing 2008 itu pun mengungkapkan kekagumannya pada Hendra Setiawan.
Tak hanya itu, Lee Yong-dae juga menyoroti performa timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Korea Shin Tae-yong.
Berikut wawancara sp-globalindo.co.id dengan Lee Yong-dae:
Baca Juga: Hendra Setiawan Nikmati Duel 3v3 di BDMNTN-XL, Menarik Karena Kematian Mendadak
Setelah pensiun, kalian kembali ke lapangan dan bertemu kembali dengan pemain lain di BDMNTN-XL. Bagaimana pendapat kalian mengenai ajang ini?
Saya sangat senang bisa kembali turun ke lapangan di turnamen internasional, khususnya di Jakarta. Saya sangat menantikan turnamen ini.
Anda telah memenangkan banyak gelar di Istora. Bagaimana rasanya kembali ke “rumah bulu tangkis”, rindu sorakan para penggemar?
Saya masih ingat kenangan indah tentang sorak-sorai dan suasana di Istora. Jadi saya senang bisa menghidupkannya kembali. Sebenarnya sudah lama sekali saya tidak ke Istora. Beberapa hal telah banyak berubah sehingga pada saat yang sama tampak baru bagi saya. Saya juga sangat senang.
Baca Juga: Candaan Hendra Setiawan di BDMNTN-XL: Main 40 Menit Melelahkan, Pemain Malaysia Solusinya
Momen apa yang paling berkesan bagimu di Istora?
Tentu saja tepuk tangan meriah dari para penggemar, terutama saat saya mencapai final. Sorakannya, saya hampir bisa merasakan seluruh stadion berguncang. Jadi itulah salah satu kenangan yang tidak bisa saya lupakan sepanjang karir profesional saya.