sp-globalindo.co.id – Pertumbuhan pasar real estate residensial premium di tingkat regional global sekitar 3,1 persen.
Hal tersebut berdasarkan Prime International Residential Index (PIRI) dalam The Wealth Report 2024 edisi terbaru yang diterbitkan Knight Frank dan diterima sp-globalindo.co.id, Rabu (22/05/2024).
Tren positif ini terjadi di 80 dari 100 kota di dunia, dengan Asia-Pasifik menjadi kawasan dengan kinerja pertumbuhan tertinggi, yakni mencapai 3,8 persen. Sementara itu, pasar perumahan premium Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada kisaran 0,6 persen.
Dalam Jakarta Property Highlights edisi terbaru yang dirilis Knight Frank Indonesia, pasar hunian di Jakarta didominasi oleh sektor menengah, khususnya di segmen kondominium.
Tren ini terus berlanjut di tengah ketidakpastian perekonomian yang sedang berlangsung, namun dibantu oleh langkah-langkah stimulus dari pemerintah.
Dalam konteks ini, The Wealth Report juga mengungkap besaran premi yang diterima pembeli sebuah kawasan perumahan per juta dolar AS (kira-kira Rp 15,9 miliar).
Wealth Report juga melaporkan lima kota dengan harga tertinggi, yakni Monaco, Hong Kong, Singapura, London, dan Jenewa.
Baca Juga: Kalah Manila, Harga Rumah Mewah di Jakarta Naik Hanya 0,6 Persen
Di Jakarta, harga rata-rata unit apartemen kelas atas dilaporkan Rp 57,7 juta per meter persegi. Artinya, setiap satu juta dolar AS, seseorang bisa memiliki apartemen mewah di Jakarta dengan luas sekitar 276 meter persegi.
Lahan ini sangat besar dibandingkan dengan anggaran serupa di pasar real estate besar Asia lainnya.
Misalnya, dengan 1 juta dollar AS, seseorang hanya bisa membeli 64 meter persegi rumah premium di Tokyo, 32 meter persegi di Singapura, dan hanya 22 meter persegi di Hong Kong.
Di Indonesia, berdasarkan Jakarta Property Highlights 2H 2023, pasokan hunian kelas atas (mewah) mencakup 3,7 persen pasar properti Jakarta. Saat ini harganya Rp 40 juta per meter persegi, mayoritas tempat (76 persen) berada di Jakarta Selatan.
Kawasan favorit di Jakarta Selatan (Jaxel) yang menjadi pilihan utama investor properti adalah Kecamatan Setabudi dan Kecamatan Kebayoran Baru.
Kedua kawasan ini relatif dekat dengan kawasan pusat bisnis Jakarta, menjadikannya pilihan utama bagi para profesional korporat, ekspatriat, dan masyarakat kelas atas di Indonesia.
Harga properti di kawasan prima Jakarta Selatan bisa dibeli dengan harga sekitar US$4.000 per meter persegi dengan imbal hasil sewa rata-rata 8%.
Kawasan Central Business District (SCBD) Sinaian dan Sudirman di Jakarta Selatan juga dinilai sebagai lokasi primadona untuk investasi hunian unggulan.
Pertumbuhan dan perluasan aktivitas komersial yang berkelanjutan di kawasan ini terus meningkatkan permintaan individu dan keluarga dengan kekayaan bersih tinggi untuk merasakan gaya hidup mewah yang dekat dengan pusat bisnis Jakarta.
Baca Juga: Bidik Pasar Lokal dan Luar Negeri, Villa Mewah di Bali Ditawar Rp 7,5 Miliar
Selain itu, kawasan kelas atas Dharmawangasa di Jakarta Selatan, yang dikenal sebagai kawasan perumahan eksklusif, telah muncul sebagai lokasi yang diinginkan untuk investasi properti kelas atas.
Kedekatannya dengan pusat kota, dan reputasinya sebagai kawasan mewah yang tenang, menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi investor untuk memenuhi pertumbuhan populasi kelas atas di Jakarta.
Secara keseluruhan, lokasi yang strategis, infrastruktur yang kompeten dan kombinasi populasi kelas atas serta korporasi profesional terus memperkuat posisi Jakarta Selatan sebagai target utama investasi hunian mewah. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.