SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Biden Janjikan Transisi Damai untuk Trump meski Demokrat Berduka

WASHINGTON DC, sp-globalindo.co.id – Presiden Amerika Serikat Joe Biden resmi mengakui kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden 2024. 

Dalam pidato singkatnya di Rose Garden Gedung Putih, Kamis (11/7/2024), Biden menyatakan komitmennya untuk memastikan transisi kekuasaan secara damai pada 20 Januari, saat Trump diperkirakan akan dilantik menjadi presiden Amerika Serikat ke-47 .

“Saya akan menjalankan tugas saya sebagai presiden,” kata Biden di hadapan para pejabat senior dan staf Gedung Putih. “Pada 20 Januari, kami akan melakukan pergantian kekuasaan secara damai.” 

Baca juga: Biden mendesak warga AS menghormati hasil pemilu presiden

Namun pidato tersebut sarat hinaan, apalagi Trump menolak hasil pemilu 2020 dan menolak menghadiri pelantikan Biden pada 2021.

Seperti dilansir Al Jazeera, Biden pun mengucapkan selamat kepada Trump dan mengumumkan hasil pemilu dalam pidatonya.

“Kami menerima keputusan negara ini,” ujarnya.

Biden juga mengatakan dia berbicara langsung dengan Trump pada hari sebelumnya, menjanjikan transisi yang mulus dan mengundang presiden terpilih dari Partai Republik itu untuk bertemu di Gedung Putih.

“Setelah bertahun-tahun berbeda pendapat, sekaranglah waktunya untuk meredakan ketegangan,” kata Biden, yang berusaha mendorong warga Amerika dari kedua belah pihak untuk bersatu kembali setelah pemilu yang sulit. 

“Anda tidak bisa mencintai suatu negara ketika negara itu lemah. “Kegagalan itu pasti, tapi kesedihan tidak bisa dimaafkan,” tegasnya.

Di tengah kekalahan tersebut, suasana di tubuh Partai Demokrat nampaknya dipenuhi rasa frustasi dan kegelisahan. 

Baca juga: Harris Kalah, Demokrat Salahkan Joe Biden

Banyak anggota Partai Demokrat pada awalnya mengkritik keputusan Biden untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilu kali ini, meskipun banyak yang menyatakan keprihatinan tentang usianya dan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintahannya baik secara internal maupun eksternal.

Andrew Yang, mantan kandidat Partai Demokrat yang mendukung Kamala Harris, mengatakan hasilnya mungkin akan berbeda jika Biden memutuskan untuk mencalonkan diri lebih cepat. 

“Jika dia mengundurkan diri pada bulan Januari dan memberi partai lebih banyak waktu untuk mempersiapkan kandidat, kita mungkin tidak berada dalam situasi ini,” kata Yang kepada The Associated Press. 

Baca juga: Biden Segera Berikan Bantuan Miliaran Dolar ke Ukraina Jelang Pelantikan Trump

Senator Bernie Sanders dari Vermont juga menyampaikan kritik serupa, dengan menekankan bahwa kekalahan tersebut menunjukkan Partai Demokrat tidak lagi membutuhkan pekerja. Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *