Menjelang Olimpiade Paris 2024 pada bulan Juli, kabar duka telah tiba. Juara Olimpiade Lisa Rumbiwas, seorang inspirasi, telah meninggalkan kita selamanya.
Atlet olimpiade bernama lengkap Raima Lisa Rumbiwas itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, pada Minggu, 14 Januari, pukul 03.00 waktu Australia Barat.
Sosok kebanggaan Indonesia yang telah mengukir sejarah dengan tinta emas melalui prestasi yang diraihnya semasa hidupnya.
Kebanggaan kita di kancah dunia adalah meraih medali di tiga cabang olahraga olimpiade yang berbeda. Prestasi Lisa meraih tiga medali Olimpiade hanya tertinggal dari Eko Yuli Irawan yang juga meraih empat medali di cabang angkat besi.
Lisa memenangkan medali Olimpiade pertamanya di Sydney 2000, ketika ia memenangkan perak di kategori di bawah 48kg putri.
Empat tahun berselang, perempuan kelahiran 10 September 1980 itu berhasil meraih medali perak saat tampil pada kategori under-53kg putri di Olimpiade Athena 2004.
Pada Olimpiade 2008, Lisa kembali di kategori under-53kg putri, hanya duduk di peringkat keempat, dan harus pulang dari Beijing tanpa medali.
Namun pada akhirnya, Lisa berhak mendapatkan medali perunggu Olimpiade 2008 karena Nastasya Novikava dari Belarusia, peraih peringkat ketiga, baru-baru ini terlibat kasus narkoba.
Penggunaan narkoba yang dilakukan Nastasya Novikava hanya dibuktikan melalui tes sampel doping yang dilakukan pada tahun 2016. Jadi Lisa baru menerima medali perunggu Olimpiade 2008 pada Desember 2017, sembilan tahun kemudian.
Hingga saat ini, Lisa menjadi satu-satunya atlet asal Indonesia yang meraih tiga medali Olimpiade dan menjadi atlet peraih medali Olimpiade terbanyak, peringkat kedua tim Merah Putih.
Tak hanya menjadi ajang multi olahraga tertinggi, Olimpiade juga mengharumkan nama Indonesia lewat berbagai prestasi di dunia angkat besi.
Lisa merupakan peraih medali perak kategori 53kg pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, dan juga meraih medali perunggu pada Asian Games 2002 di Busan dalam kategori 48kg.
Di tingkat daerah, Lisa juga bangga telah meraih 3 medali emas SEA Games: satu medali perunggu di SEA Games Hanoi 2003, satu medali perak di SEA Games Manila 2005, dan satu medali perunggu di SEA Games Vientiane 2009.
Lisa Rumpey tentu bukan atlet biasa. Ia adalah inspirasi, tidak hanya bagi bidang angkat besi, dan karakter profesionalnya, tetapi juga bagi seluruh atlet di tanah air. Indonesia telah kehilangan salah satu putri terbaiknya.
Kematiannya membuat Indonesia kehilangan pahlawan olahraga, mentor, dan inspirasi. Ia tidak hanya seorang atlet yang sukses, ia juga seorang petarung yang sangat gigih.