SEOUL, sp-globalindo.co.id – Mendengar merek LG pasti yang langsung terlintas di benak Anda adalah peralatan atau peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, televisi, atau lemari es.
LG awalnya fokus menggarap pasar peralatan rumah tangga atau home Appliance. Namun perusahaan asal Korea Selatan ini kini memasuki pasar yang lebih besar dan luas.
LG yang semula hanya bermain di pasar Business to Consumer (B2C), mulai menggarap pasar Business to Business (B2B). Salah satu penjualan yang disarankan adalah Smart Factory.
Seperti namanya, Smart Factory merupakan pabrik cerdas yang dirancang untuk membuat perusahaan lebih efisien dalam produksi.
Baca juga: LG Ubah Arah Bisnis, Tak Lagi Fokus di Produk Peralatan Rumah Tangga
Di pabrik pintar ini, proses produksi mulai dari perakitan hingga pengemasan akan menggunakan teknologi big data dan pembelajaran AI untuk meningkatkan efisiensi kerja dan konsumsi daya.
LG menawarkan solusi kepada pelanggannya yang ingin menciptakan pabrik pintar, mulai dari perencanaan lokasi, desain pabrik, implementasi dan pengoperasian hingga pemeliharaan.
Pabrik pintar tersebut akan dilengkapi peralatan canggih dengan kecerdasan buatan (AI).
Nah, perangkat ini juga dipajang di LG Smart Park yang berlokasi di Changwon, Korea Selatan.
Jurnalis KompasTekno Yudha Pratomo berkesempatan melihat apa saja peralatan pintar yang dimiliki pabrik tersebut. Bagaimana isinya? Manfaatkan AI
Seperti namanya, Smart Factory LG menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai hal. Salah satu hal yang ditunjukkan LG Smart Park adalah kemampuan AI dalam memantau keselamatan pekerja.
AI ini digunakan pada kamera pengintai yang dirancang khusus.
Kecerdasan buatan pada kamera pengintai di pabrik pintar dapat memantau pekerja dan memberikan peringatan ketika mereka tidak berada dalam kondisi aman. Misalnya, jika seorang pekerja tidak memakai helm, alarm peringatan akan terpicu.
Kemudian, robot perakitan yang bekerja di lini produksi juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat dikontrol melalui perintah suara.
Dalam keadaan darurat, pekerja dapat memberikan perintah suara untuk menghentikan peralatan produksi.
“Kecerdasan buatan bisa memahami perintah suara yang kita berikan. Misalnya, jika perintahnya menggunakan kata ‘darurat’, semua peralatan produksi akan langsung berhenti,” salah satu guru tim KompasTekno.
Baca juga: LG Rilis Exaone 3.0, Model AI Open Source Pertama dari Korea Selatan