NEW YORK CITY, Compass.com – Kota New York kini telah melegalkan jaywalking, atau penyeberangan sembarangan, yang berarti warga tidak lagi didenda karena menyeberang di luar persimpangan atau di lampu lalu lintas.
Undang-undang baru ini akan mulai berlaku setelah dewan kota menyetujuinya.
Walikota Eric Adams tidak mengambil tindakan untuk memveto atau menandatanganinya.
Baca juga: Lebanon mencatat hampir 240.000 orang telah memasuki Suriah akibat serangan Israel
Seperti dilansir US News, Anggota Dewan Mercedes Narcisse, salah satu pendukung undang-undang tersebut, mengatakan undang-undang tersebut bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan dalam penegakan hukum.
Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen denda penyeberangan tahun-tahun sebelumnya diberikan kepada komunitas kulit hitam dan Latin.
Narcisse mengatakan peraturan itu akan mengakhiri diskriminasi yang tidak adil dan memungkinkan petugas untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih penting.
Meskipun pejalan kaki kini diperbolehkan menyeberang di luar zebra cross dan melawan lampu lalu lintas, undang-undang baru ini menegaskan bahwa mereka harus menyerah pada kendaraan yang mempunyai hak jalan.
Jaywalking dianggap mempunyai risiko yang signifikan, sehingga pejalan kaki masih dapat dituntut secara perdata jika tindakannya menyebabkan kecelakaan.
Penentangan terhadap undang-undang penyeberangan jalan muncul pada awal abad ke-20, ketika industri otomotif berupaya mengurangi interaksi pejalan kaki di jalan untuk memberikan lebih banyak ruang bagi mobil.
Kisah ini masih bertahan di New York City, yang telah memiliki undang-undang penyeberangan sejak tahun 1958, yang dendanya bisa mencapai $250.
Baca juga: Pria bersenjata membunuh 3 warga Israel di Penyeberangan Jembatan Allenby dari Yordania
Menurut organisasi seperti Legal Aid Society, undang-undang baru ini penting karena polisi sering menggunakan undang-undang penyeberangan jalan sebagai alasan untuk mempertanyakan warga, terutama di komunitas kulit berwarna.
Mereka berharap perubahan ini akan memberikan peluang untuk mengubah undang-undang lama yang menjebak warga negara dibandingkan meningkatkan keselamatan publik.
Baca juga: AS tidak memiliki informasi tentang masuknya pasukan ke Korea Utara
Meski ada kritik terhadap perubahan tersebut, Narcisse yakin undang-undang tersebut mencerminkan realitas kehidupan di kota besar seperti New York, di mana hampir semua orang melanggar peraturan penyeberangan jalan setiap hari. Dengarkan berita terhangat dan berita pemilu kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.